social

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail
Showing posts with label Knowledge. Show all posts
Showing posts with label Knowledge. Show all posts

Saturday, March 28, 2015

Prosedur scaling gigi dengan askes GRATIS

Apa sih itu scaling?


pengertian scalling scalling merupakan suatu tindakan yang di lakukan utuk membersihkan karang gigi menggunakan alat - alat yang disebut scaller, (http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_gigi)

Nah, tentunya kalian juga ingin tahukan gimana sih prosedur untuk scaling gigi?
Lalu apa bisa ya pake askes?

Perlu kita ketahui, masyarakat Indonesia ternyata belum cukup memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Survei membuktikan, hanya 46 persen orang Indonesia yang memiliki kebiasaan merawat kesehatan giginya dengan baik. Mayoritas responden dalam survei yang dilakukan Listerine diketahui hanya menyikat gigi dua kali sehari sebagai perawatan oral mereka. Sedangkan hanya 46 persen responden yang sudah memiliki kebiasaan rutin kumur dengan obat kumur dan hanya 42 persen yang sudah rutin ke dokter gigi secara berkala. (republika.co.id)

Berkaca pada survey diatas maka kita juga perlu tahu tentang perawatan gigi dan tidak usah malu-malu pergi ke dokter gigi. dibawah ini saya akan share sedikkit pengalaman saat pergi ke dokter gigi untuk scaling gigi saya tepatnya di PUSKEMAS Ngrambe dan di RSUD Dr. Soeroto Ngawi.

1. Daftar di loket Puskkesmas

Surat Rujukan.
Pertama, daftarkan dirimu di loket paling depan setelah tiba di Puskesmas. Biasanya disini kamu akan dimintai identitas ASKES dan KTP serta akan ditanya mau daftar ke poli apa. Tunggu sebentar hingga namamu dipanggil kembali oleh petugas loket. Setelah itu kamu akan dikasih kartu antrian untuk kamu serahkan kepada dokter atau asistennya, tunggu sebentar hingga namamu dipanggil. lalu setelah dipanggil biasanya dokkter gigi akan menyakan keluhanmu. 

Sekedar cerita, berhubung pada waktu itu di Puskesmas belum ada alat untuk scaling maka aku disuruh memilih: mau scaling di RSUD dan dibuatkan surat rujukan atau nanti sore datang di tempat praktek dokter gigi di sebelah Puskesmas namun dengan harga 100rb (kurang lebih) untuk scaling. Di situ kadang saya merasa Galau haha setelah berpikir sejenak saya memilih untuk dibuatkan surat rujukan saja. nb: ASKES hanya bisa digunakan 1 kali scaling selama 1 tahun, padahal umumnya scaling rutin dilakukkan 6 bulan sekali.

2. Mendaftar di Loket RSUD


Loket RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Kartu Pasien RSUD
Setelah diberikan surat rujukan langsung saja kamu mendaftar di loket, oya sebelum mendaftar jangan lupa untuk mengambil nomor antrian. setelah diapnggil kamu serahin Fotocopy-an askes dan jangan lupa surat rujukan kamu tunjukan pada petugas. Petugas akan mendaftarkan kamu sebentar (duduk dulu), setelah selesai kamu akan diberi nomor antrian menuju poli gigi.
Pengalaman, karena saya sebelumnya belum pernah menjadi pasien disini maka saya diharuskan untuk membuat kartu pasien (gratis).

3. Menuju Poli gigi

Langkah selanjutnya, langsung saja kamu menuju poli gigi. Disitu kamu akan menunggu sebentar antrian pasien di poli gigi kalau di tempat saya tidak terlalu lama ko antriannya soalnya saat itu cuma ada 2 orang yang mengantri, nah lo kelihatan kan masyarakat yang peduli dengan kesehatan gigi masih kurang buktinya di poli gigi ini agak sepi dibandingkan poli-poli yang lainnya. 

poli gigi

Jadwal Praktek Poli gigi

 4. Proses Scaling gigi

Di dalam ruangan Poli gigi
Ini yang paling ditunggu- tunggu setelah tak begitu lama mengantri, namamu akan dipanggil untuk memasuki sebuah rungan, serem? kaga lah kecuali bagi kalian yang phobia sama bau-bau obat di Rumah sakit pasti agak merinding hehe. Kamu akan ditanya bagian mana saja yang akan di scaling setelah itu dokkter menyuruh kamu untuk kumur dengan air di gelas.

Alat-alat scaling gigi.
Proses dimulai, pertama- tama dokter akan mencukil (ah serem amat) okelah maksud saya membuang beberapa karang gigi yang agak keras dengan alat seperti gambar yang di atas meja itu (alat-alat scaling). Biasanya setelah itu kamu disuruh berkumur lagi membuang karang yang dicukil tadi. Langkah selanjutnya dokter akan menggunakan alat scaling yang berfungsi menghilangkkan plak-plak yang menempel di gigi. alat ini berbunyi ngiinnng tapi jangan takut ga sakit kok cuma ngilu aja di gigi hehe. oya jangan lupa bawa tisue sendiri karena biasanya cairan yang dikeluarkan oleh alat ini terkadang keluar sampe kaya kita ngileer gitu. Selesai sudah .... habis discaling biasanya ngerasa ngilu itu wajar dan rasanya gigi agak berongga rongga gitu. Rasa ngilu itu akan hilang dengan sendirinya setelah 2-3 hari kemudian.



udah ya gitu aja keterangan lebih lanjut bisa hubungi dokter gigi terdekat kalian hehe oke.... (y)




 




Friday, January 23, 2015

Mahasiswa Bebal (NGEYEL)

Padahal cuma mau berbagi nasehat dari dosen, eh malah diajak debat (katanya).
 http://anakunsri.com/inilah-tamparan-dari-dosen-untuk-mahasiswa/
dosen
Sebuah renungan untuk diri sendiri . Ini cara saya menggampar mahasiswa saya Tulisan dari Bapak I Made Andi Arsana (Teknik Geodesi UGM). Semoga menginspirasi. Tamparan dari dosen untuk mahasiswa ini semoga dapat menjadi motivasi untuk terus belajar dan bekerja keras.
1. Kamu ingin dapat beasiswa S2 ke luar negeri nanti? Pastikan IP di atas 3 dan TOEFL di atas 500! Merasa tidak pinter? BELAJAR!
2. Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu kalau kamu tidak cuma twitteran saja sampai lulus nanti.
3. Kamu tidak akan bisa S2 di luar negeri karena akan ditolak profesor kalau nulis email formal saja tidak bisa. Alay itu tidak keren, tidak usah bangga!
4. Tidak usah tanya tips cara menghubungi professor di luar negeri kalau kirim email ke dosen sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu akun niennna_catique@gmail.com itu!
5. Tidak usah ikut meledek Vicky, kamu saja tidak tahu kapan harus pakai tanda tanya, tanda seru, tanda titik, spasi, huruf besar, huruf kecil di email kok!
6. Mana bisa diterima di perusahaan multinasional biarpun IP tinggi kalau nulis email saja lupa salam pembuka dan penutup
7. Sok mengkritik kebijakan UN segala, dari cara menulis email saja kelihatannya kamu tidak lulus Bahasa Indonesia kok. Tidak usah gaya!
8. Bayangkan kalau kamu harus menulis email ke pimpinan sebuah perusahaan besar. Apa gaya bahasa email kamu yang sekarang itu sudah sesuai? Jangan-jangan bosnya tertawa!
9. Apapun bidang ilmu kamu, akhirnya kamu akan berhubungan dg MANUSIA yang beda umur dan latar belakangnya. Belajar komunikasi yang baik. Jangan bangga jadi alay!
10. Bangga bisa software dan gunakan alat-alat canggih? Suatu saat kamu harus yakinkan MANUSIA akan skill itu. Belajar komunikasi dengan bahasa manusia biasa!
11. Kamu orang teknik dan hanya peduli skil teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu akan jual skil itu pada MANUSIA, bukan pada mesin!
12. Kamu kira orang teknik hanya ngobrol sama mesin dan alat? Kamu harus yakinkan pengambil kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu manusia. Belajar ngomong sama manusia!
13. Malas basa-basi sama orang yang tidak dikenal? Enam tahun lagi kamu diutus kantor untuk presentasi sama klien yang tidak kamu kenal. Belajar!
14. Malas belajar bikin presentasi? Lima thn lagi bos kamu datang dengan segepok bahan, “saya tunggu file presentasinya besok!”
15. Kamu orang sosial dan malas belajar hal-hal kecil di komputer? Lima tahun lagi bos kamu datang bertanya “cara membesarkan huruf di Ms Word dengan shortcut gimana ya?’ Mau nyengir?
16. Mahasiswa senior, jangan bangga bisa membully Mahasiswa baru, tujuh tahun lagi kamu diinterview sama dia saat pindah kerja ke perusahaan yang lebih bagus
17. Mahasiswa senior, keren rasanya ditakuti Mahasiswa baru? JANGAN! Urusan kalian nanti bersaing sama orang-orang ASEAN dan Dunia. Bisa bikin mereka takut tidak?
18. Bangga bisa demo untuk mengundurkan jadwal ujian karena kamu tidak siap? Kamu itu mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, masa’ urusannya cetek-cetek begitu sih?!
19. Tidak usah lah sok hebat demo nyuruh SBY berani sama Amerika kalau kamu diskusi sama mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap
20. Tidak perlu lah teriak-teriak “jangan tergantung pada barat” jika kamu belum bisa tidur kalau tidak ada BB dekat bantal
21. Tentara kita tidak takut sama tentara Malaysia kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa Malaysia debat ilmiah dlm forum di Amerika!
22. Tidak perlu beretorika menentang korupsi kalau kamu masih nitip absen sama teman saat demo antikorupsi!
23. Boleh kampanye “jangan tergantung pada barat” tapi jangan kampanye di Twitter, Facebook, BBM, Path dan Email! Memangnya itu buatan Madiun?!
24. Kalau file laporan praktikum masih ngopi dari kakak kelas dan hanya ganti tanggal, tidak usah teriak anti korupsi ya Boss!
25. Minder karena merasa dari kampung, tidak kaya, tidak gaul? Lima tahun lagi kamu bisa S2 di negara maju karena IP, TOEFL dan kemampuan kepemimpinan. Bukan karena kaya dan gaul!
26. Pejabat kadang membuat kebijakan tanpa riset serius. Sama seperti mahasiswa yang membuat tugas dalam semalam hanya modal Wikipedia
27. DPR kadang studi banding untuk jalan-jalan doang. Sama seperti mahasiswa yang tidak serius saat kunjungan ke industri lalu nyontek laporan sama temannya
28. Pejabat kadang menggelapkan uang rakyat. Sama seperti mahasiswa yang melihat bahan di internet lalu disalin di papernya tanpa menyebutkan sumbernya.
29. Alah, pakai mengkritik kebijakan pemerintah segala, bikin paper saja ngopi file dari senior dan ubah judul, pendahuluan sama font-nya
30. Gimana mau membela kedaulatan bangsa kalau waktu menerima kunjungan mahasiswa asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi. Mau pakai bambu runcing?
31. Kalau kamu berteriak “jangan mau ditindas oleh asing”, coba buktikan. Ikuti forum ASEAN atau Dunia dan buktikan di situ kamu bisa bersuara dan didengar!



Thursday, October 9, 2014

Reading 3 - Simon Greenall, Diana pye : Hong Kong Hight jinx


Hon Kong High Jinx
  James Long relives a plane trip that turned into a very long haul indeed
Kai tak air port, hon kong. Friday, 10.45 pm: the 747 is packed and it’s minutes after the secheduled departure time. The captain tells us passenger has been arrested at emigration, and they need to find bags in the hold before we can fly, when we discover he has a false passport, we all agree.

11.15 pm: I’m afraid this is turing into a bitof saga, Ladies and gentleman. We haven’t been able to find the bags so we have to offload all the containers and search them. That means that the crew will exceed its maximum hours and we’ll have to organize a stop-over somewhere in Europe to take on a replacement crew.

11.55 pm: you’ll be pleased to hear we have now found and removed the suspect bags. Unfortunaly, we haven’t yet been able to organize another crew.

Midnight : as the clock strikes, kai tak airport turns into a pumkin and shuts down for the night. The crew go off to bed, the first and second class passengers are taken to the nearby Airport Hotel and the  economy class begin a mystery tour.

Saturday, 2.30 pm: In the hotel foyer the scene is dreadful. We are being asked to share rooms with total strangers. I am travelling with a colleague. ‘Double room’ they insist. I point out she is of a different sex and we’ve only known each other a week.

3.30 am: Those shouting loudest are being given rooms first. I finally get one. Now everyone wants to call the UK to rearrange disrupted schedules. Our hosts regard this as unreasonable and far to expensive. We can’t even call at our own cost because they’ve locked the phones. At last we reach a compromise. We are to be allowed a three minute call each. Isn’t that what prisoners get?

11.30am: We check out. The hotel tries to argue that my phone call was 31 seconds longer than agreed.

2.55pm : with five minutes to take-off, the captain comes on intercom. You can tell from the way he clears his throat that he is not relishing this. ‘I’m very sorry indeed to tell you that we have minor avionics problem. We are doing our very best to fix it and I’ll keep you informed. ‘A disaster movie camaraderie has seized most of the passengers. Y colleague claims they’re all working out whom they’d sleep with first. I’m trying to decide which one I’d eat.

5.55pm : by now we’re all familiar with Boing 747-40’s fuel system. The tail tank isn’t talking to the wing tanks, so the plane would probably belly-flop on take-off unless they can fix it. They pump fuel out, move the freight around to balance it, and eventually solve the problem by phoning Boing in Seattle.
6.00pm : We’re ready to go…. To copenhage. Yes, the crew’s a;;owable hours of work are once again running out.

11.45pm, Copenhagen : our inflight magazine says they are trying to win the hearts and minds of travelers because an airline interacts with its consumers over long periods of time.

We’re on the ground at Copenhagen, over 32 hours into our 14-hours flight, saying goodbye to a crew which has been interacting with its consumers for much longer than the training course ever anticipated, with unrelenting cheerfulness. The new crew arrive fully briefed ; they’re expecting a rebellion. Our new captain says we are taking off in five minutes. Almost immediately, the light go out: Dimeregency lighting comes on. In the gloom, the captain’s voice echoes over the speaker. He seems much older. ‘Ladies and Gentlemen, we do seem to have a small problem with the electrical system’.

Midight: ‘Ladies and Gentlemen. This is one of nicest messages you’ve ever heard. Cabin crew, doors to automatic please.’

Sunday, 1.30am: we land at Heathrow 37 hours after chehcking in at Hong Kong. I bully the airline into providing a car to drive me home. Is it churlish of me to mention that the driver claims never to have driven in the dark  and grinds to a halt every time a car comes the other way? By the time I get to bed at 4.30am I’m feeling pretty churlish.

unit 3: Nightmare journeys


Wednesday, August 13, 2014

Membuat Menu dan Submenu Tanpa coding Rumit (SIMPLE)

Caranya sangat gampang sekali.
Perhatikan dan Praktekan !
  1. Masuk/ Log in di akun Blogger >> Tata Letak/ Layout >> Tambahkan Gadget/ Add a Gadget (di bagian header)
  2. Pilih "HTML/JavaScript"
  3. Paste Kode di bawah ini pada bagian Conten (untuk mempermudah edit jangan dikasih judul dahulu)
  4. <script type="text/javascript" src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.4.3/jquery.min.js">
    </script>

    <script type="text/javascript">
      $(function() {
        //We initially hide the all dropdown menus
        $('#dropdown_nav li').find('.sub_nav').hide();
     
        //When hovering over the main nav link we find the dropdown menu to the corresponding link.
        $('#dropdown_nav li').hover(function() {
          //Find a child of 'this' with a class of .sub_nav and make the beauty fadeIn.
          $(this).find('.sub_nav').fadeIn(100);
        }
                                    , function() {
                                      //Do the same again, only fadeOut this time.
                                      $(this).find('.sub_nav').fadeOut(50);
                                    }
                                   );
      }
       );
    </script>
    <style>
      #dropdown_nav a {
    font-family:Arial, Sans-Serif;
            font-size:15px;
            font-weight:bold;
            color:#525252;
            text-decoration:none;
          }
          #dropdown_nav {
            width:960px;
            padding:0px;
            display:inline-block;
            list-style:none;
            -moz-box-shadow:inset 0px 0px 1px #fff;
            -webkit-box-shadow:inset 0px 0px 1px #fff;
            border:1px solid #ccc;
            -moz-border-radius:5px;
            -webkit-border-radius:5px;
            background:#e2e2e2;
            background:-moz-linear-gradient(#f3f3f3, #e2e2e2);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#f3f3f3), to(#e2e2e2));
          }
       
          #dropdown_nav li {
    padding:10px 0px 10px 0px;
    float:left;
    position:relative;
    display:inline-block;
          }
       
          #dropdown_nav li a {
            padding:10px 15px 10px 15px;
            text-shadow:-1px 1px 0px #f6f6f6;
            -moz-box-shadow:inset 0px 0px 1px #fff;
            -webkit-box-shadow:inset 0px 0px 1px #fff;
            border-right:1px solid #ccc;
          }
          #dropdown_nav li a:hover {
            background:#f9f9f9;
            background:-moz-linear-gradient(#f9f9f9, #e8e8e8);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#f9f9f9), to(#e8e8e8));
          }
          #dropdown_nav li a:active {
            background:#e2e2e2;
            background:-moz-linear-gradient(#e2e2e2, #f3f3f3);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#e2e2e2), to(#f3f3f3));
          }
       
          #dropdown_nav li a.first {
            -moz-border-radius:5px 0px 0px 5px;
            -webkit-border-radius:5px 0px 0px 5px;
          }
          /*#dropdown_nav li a.last {
          -moz-border-radius:0px 5px 5px 0px;
          -webkit-border-radius:0px 5px 5px 0px;
        }
          */
       
          /* Sub-Nav styling */
          #dropdown_nav .sub_nav {
            width:160px;
            padding:0px;
            position:absolute;
            top:38px;
            left:0px;
            border:1px solid #ccc;
            background:#e2e2e2;
          }
       
          #dropdown_nav .sub_nav li {
            width:160px;
            padding:0px;
          }
       
          #dropdown_nav .sub_nav li a {
            display:block;
            border-bottom:1px solid #ccc;
            background:-moz-linear-gradient(#f3f3f3, #e2e2e2);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#f3f3f3), to(#e2e2e2));
          }
          #dropdown_nav .sub_nav li a:hover {
            background:#f9f9f9;
            background:-moz-linear-gradient(#f9f9f9, #e8e8e8);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#f9f9f9), to(#e8e8e8));
          }
          #dropdown_nav .sub_nav li a:active {
            background:#e2e2e2;
            background:-moz-linear-gradient(#e2e2e2, #f3f3f3);
            background:-webkit-gradient(linear, 0 0, 0 100%, from(#e2e2e2), to(#f3f3f3));
          }
    </style>
    <!-- Navigation Start -->
    <ul id="dropdown_nav">
    <li><a class="first" href="http://ngrambegalihutomo.blogspot.com/">Home</a></li>
    <li><a href="#">Tutorials</a>
    <ul class="sub_nav">
    <li><a href="#">Photoshop #1</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #2</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #3</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #4</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #5</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #6</a></li>
    <li><a href="#">Photoshop #7</a></li>
    </ul>
    </li>
    <li><a href="#">Artciles</a>
    <ul class="sub_nav">
    <li><a href="#">Announcements #1</a></li>
    <li><a href="#">Announcements #2</a></li>
    <li><a href="#">Announcements #3</a></li>
    <li><a href="#">Announcements #4</a></li>
    </ul>
    </li>
    <li><a href="#">Freebies</a>
    </li>
    <li><a class="last" href="#">Other Stuff</a>
    <ul class="sub_nav">
    <li><a href="#">Other Stuff #1</a></li>
    <li><a href="#">Other Stuff #2</a></li>
    <li><a href="#">Other Stuff #3</a></li>
    <li><a href="#">Other Stuff #4</a></li>
    </ul>
    </li>
    </ul>
  5. Ganti warna kuning dengan Link yang anda inginkan.
  6. Ganti warna Hijau dengan teks/judul.
  7. Klik Simpan/ Save
Mudahkan :)

Friday, August 8, 2014

logo SEMPITERNAL (vektor) format Corel Draw

SEMPITERNAL logo format corel Draw (unduh)
CARA 1 membuat logo Sempiternal (corel Draw)
CARA 2 membuat logo Sempiternal (corel Draw)

CARA 3  membuat logo Sempiternal (corel Draw)

Friday, July 25, 2014

Telat Sidang dan Surat Tilang Hilang?

Nah gimana itu bisa terjadi?
Kali ini saya ingin sedikit curhat tentang musibah yang saya alami yaitu:

Pertama, kena tilang karena tidak membawa SIM dan Helm. Singkat ceritanya : waktu itu berhubung saya tergesa-gesa untuk segera berangkat kuliah dan hari itu juga ujian terakhir Grammar, tanpa bawa helm dan SIM langsung saja saya dijegat Polisi di dekat Kos (Polsek Kartoharjo Madiun dekat pasar besi Joyo) saat perjalanan menuju kampus. Karena dalam keadaan darurat langsung saja saya minta untuk sidang saja.

Kedua, waktu sidang tidak hadir karena kakak saya lupa. Hari itu motor saya dibawa kakak saya sampai beberapa hari otomatis surat tilangnya ada di tangannya juga. Entah mungkin tidak peduli atau tidak memperhatikan, kakak saya lupa bahwa tanggal 16 januari sidang di Pengadilan Negeri Madiun. Padahal sebelumnya sudah saya ingatkan bahwa pada hari tersebut sidang, sialnya lagi dikira tanggal 16 itu hari jum'at katanya padahal di kalender hari kamis.

Ketiga, beberapa bulan kemudia saya ada inisiatif untuk mengurusi STNK yang masih ditahan tadi. Namun lagi-lagi kena sial kakakku yang lupa naruh surat tilang setelah beberapa hari motor dibawanya. Mungkin, ketlisut atau di kos atau di rumah namun setelah saya cari juga tidak ada.

Dari sekian kasus diatas tadi saya coba tanya-tanya sambil browsing gimana caranya ngurusin STNK yang ditahan dan Surat tilangnyapun sudah hilang. Kebetulan ada teman saya yang beberapa hari sebelumnya juga sempat tidak bisa hadir pada sidang di PN madiun. Dia berkata kalau mau ambil STNK namun telat tanggal sidangnya langsung ke Kejaksaan, dia juga menambahkan kalau hanya habis 125rb untuk pelanggaran SIM.

Tanpa banyak pertimbangan keesokan harinya saya langsung saja datang ke Kejaksaan Madiun tepatnya di dekat POLRES madiun. Saya pun sampai di ruang bagian Front office di situ ada Security langsung saja saya bertanya padanya. "Pak dimana tempat mengurusi STNK yang dari telat sidangnya?". Bapaknya pun menjawab dan mengarahkan saya pada sebuah ruang "Di situ dek, itu langsung pada Bapaknya yang pake Batilk, tapi ditunggu dulu masih antri.". Setelah menunggu beberapa menit akhirnya dipanggil juga saya oleh bapak yang memakai batik tadi. Saya ditanya kapan ditilangnya dan suruh menunjukan surat tilang, dengan agak sedikit gugup saya menjawab "Surat tilangnya hilang Pak". Kali ini saya agak sedikit takut kalau dimarahi, Bapaknya pun terdiam sejenak. "Begini saja dek, sampean FC dulu KTP dan SIM" suruh beliau. Setelah itu tanpa banyak basa basi beliaupun bertanya "Lha tanggal berapa dek sidangnya dulu?", saya pun menjawab walau agak sedikit ragu "tanggal 16 Januari Pak". Beliau pun langsung membuka lemari yang berisi banyak bundelan dengan sortasi tanggal dan bulan. Diambilah bundelan yang tercantum tanggal 16 Januari. Setelah saya cari ternyata di bulan januari tidak ada (sedikit putus asa). Lalu Bapaknya tadi langsung mengambil bundelan lagi yang bulan februari ternyata setelah saya cari ada (lega sekali).

Setelah beberapa bulan  semenjak Januari hingga Juli ini motor tak ber-STNK akhirnya pada hari ini juga STNK kembali ke pelukan saya. hehe. Begitu STNK sudah ketemu selanjutnya ini hal yang paling ditunggu yaitu dendanya. Sempat berasumsi bahwa mungkin denda keterlambatan ini habis banyak sekali, namun ternyata prediksi saya salah. Biaya untuk mengambil STNK ini cuma 175rb saja, dalam hati saya berkata "Untung tidak sampai membengkak kaya utang di bank saja ada bunganya" haha.

Banyak hal yang bisa dipetik dari kejadian-kejadian tersebut antara lain:
-Jadilah pengguna jalan yang taat aturan, karena apapun alasannya kalau memang melanggar ya harus konsekuan dengan hukum yang diberikannya.
-Hadapi segala masalah mandiri, meskipun mungkin hal seperti ini bisa kalian limpahkan untuk diurusi orangtua namun jika kalian bisa mengatasinya sendiri maka suatu saat kalian akan tertanam jiwa mandiri setiap menghadi masalah-masalah dalam hidup.
-Jangan takut untuk bertanya pada setiap petugas pelayan publik baik itu , polisi, jaksa, petugas pengadilan bahkan hakim. Karena tanpa kita bertanya kita tidak akan tau alur dan prosedur untuk mengurusi setiap pelanggaran kita (usakan tidak melanggar).

Terima kasih sudah membaca :)

Wednesday, May 7, 2014

American Volunteer MEET AND SHARE in IKIP PGRI MADIUN


Hello guys…. Welcome to Meet and Share 2 of EDSA IKIP PGRI MADIUN, here EDSA proudly presents Meet and Share 2 with Mrs. Dee Dee Hong, which held in Campus 1 of IKIP PGRI MADIUN exactly at the 2nd floor in the meeting room 1. Are you curious? Do you know how this program run? Don’t worry.. Let’s check this out..!!
EDSA was held the program on last Wednesday, 23rd of April 2014 in campus 1 exactly at the 2nd floor of IKIP PGRI MADIUN  program was Meet and Share 2 with the speaker was Mrs. Dee Dee Hong, a volunteer from America, by the theme “Being A Part of English”. It was the 2nd edition of EDSA after the same program that was Meet and Share 1 held last  year. The participants of Meet and Share 1 were very exited attending the meeting to share everything about culture with two foreigners from US at that time. The participants were not only the students but also the lectures. Meet and Share 2 was almost the same with Meet and Share 1, the participants were from the deligation of the s  Some of the participants asked some questions and Miss Dee Dee Hong answered it clearly with her funny style.
econd, fourth and sixth semester. They were very enjoy the meeting and give a lot of intention of that.
IUN in the meeting room 1. The
Well guysss.. Do you know that Miss Dee Dee Hong has been living in Slahung Ponorogo for about 2 years ? She is a Piece Co living in ponorogo for 2 years, it sounds so funny to hear. She also shared about the different culture and education  between Indonesian and America. For the first section, she told about culture and the contents were about the privacy of American, American’s habit, and the weakness of American in this era. The second section was everything about education in Indonesia and America. That was really nice and interesting program.
rps volunteer from United States of America. She was born in America and lives there with her parents. She shared about her experience during
Wait for the next program of Mee
t And Share 3 guyssssssssss…. ^_^

https://www.youtube.com/watch?v=g8HE86JQHYQ

Friday, April 4, 2014

Membuat SIM C dengan benar tanpa suap (POLRES NGAWI)

Hai guys, udah pada buat SIM C belum? kalo belum ya buat dong masa ketilang mulu, malu dong sama burung kutilang, dia aja gag pernah ketilang lho :D

Ngomong-ngomong soal tilang, udah berapa kali hayo kalian ketilang Polisi lalu lintas? kalo saya sih banyak kali haha jangan ditiru ya. Coba anda kalkulasi berapa uang yang dikeluarkan jika ditilang oleh Pak Polisi, [gag punya sim: 100rb,ga pake helm:50rb], ga pake lama langsung aja baca selanjutnya :) Maka dari itu biar aman berkendara selalu taati peraturan lalu lintas oke vroo (y)

Nah saya akan sedikit share informasi berdasarkan pengalaman saya membuat SIM C di POLRES Ngawi, saya kira semestinya semua POLRES mempunyai peraturan yang sama dalam hal ini jadi yuk baca langkah-langkahnya dan jadi pelopor keselamatan berkendara.

Langkah-langkah membuat SIMC:

1. Pertama yang harus kalian lakukan adalah membuat surat kesehatan, untuk mendapatkan surat ini kalian harus pergi ke tempat praktek dokter umum kalau di Ngawi tepatnya depan Polres Ngawi ada gang kecil sebelah Indomaret kalian langsung saja ke situ bawa FC KTP dua lemabar dan biayanya Rp. 15.000,-  

*note: FC di dekat Polres agak mahal

2. Setelah mendapatkan Surat kesehatan langung saja menuju tempat pengurusan SIM dan menyerahkan berkas tersebut ke loket 4 kemudian kalian akan dikasih nomor antrian untuk Ujian Teori/tes tulis SIM C, tunggu beberapa saat sampai dipersilahkan masuk ruang ujian. Di Ngawi Ujian Teori ada 2: Ujian teori secara digital dan Ujian teori secara tertulis, biasanya jika anda gagal ujian teori digital minggu depannya lagi memakai ujian teori tulis. Namun jika lulus anda langsung diarahkan menuju Ujian Praktek.

*note: pelajari sebanyak-banyaknya materi lalu lintas di Internet

3.Kemudian apabila anda telah lulus ujian teori maka akan dilanjutkan dengan ujian praktek. Tempat ujian praktek berada di dekat Masjid di Polres Ngawi. Setelah sampai di tempat ujian praktek langsung hampiri petugas penguji di situ dan tunggu sampai di panggil. Lakukan ujian dengan sungguh-sungguh, perhatikan langkah-langkah yang dicontohkan oleh Petugas penguji. Namun apabila anda gagal jangan berkecil hati, selama menunggu tes lagi (kurang lebih satu minggu) belajarlah teknik-tekniknya seperti berbelok, mengerem, dan berputar arah lakukan beberapa kali sampai anda lancar.

*note: apabila petugas penguji belum datang, alangkah baiknya anda menata sendiri dulu rintangan uji prakteknya dan belajar di saat itu juga. (hal ini tidak dilarang)

4.  Selanjutnya, setalah lulus praktek dan teori anda langsung saja menuju loket 1 dengan menyerahkan berkas uji praktek dan teori tersebut lalu tunnggu hingga dipanggil oleh petugas jangan lupa siapkan uang 100rb untuk pembayaran pembuatan SIM C baru. Setelah membayar dan dipanggil anda akan diberikan formulir untuk diisi. Setelah diisi dengan benar cek lagi bagian tanda tangan biasanya hal ini sering lupa. Lalu langsung saja menuju loket 5 dan menyerahkan berkas tersebut pada petugas, tunggu beberapa saat hingga dipanggil ke ruang foto.

5. Yang terakhir, setelah difoto anda akan diapanggil lagi untuk tanda tangan dan penyerahan SIM C baru.

Cukup mudah kan? kalau membuat SIM lewat resmi aja mudah ngapain lewat calo.