social

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Friday, February 22, 2019

Tips Lolos Seleksi Online Indonesia Mengajar (Pertanyaan Essay dan Jawabannya)

Hai guys, kali ini saya akan memberikan tips untuk lolos seleksi tahap I di Indonesia Mengajar. Pada tahap pertama seleksi Indonesia mengajar dilakukan secara online yaitu calon peserta diharuskan membuat akun di website indonesiamengajar.org dengan memasukan email dan mengisi seluruh kelengkapan profil yang meliputi data diri dan unggahan foto resmi. 

Image result for indonesia mengajarSetelah selesai melengkapi seluru identitas diri, peserta akan diminta untuk mengisi Essay yang terdiri dari 10 kolom, tiap kolom peserta diwajibkan mengisi 150 - 350 karakter (huruf). Pertanyaannya meliputi pengalaman, problem solving, dan inisiatif, berikut dibawah ini akan saya berikan Pertanyaan sekaligus jawaban yang membawa saya lolos tahap I Indonesia Mengajar, dari 10.726 pendaftar hanya 200 orang yang dinyatakan lolos mengikuti seleksi tahap ke II di Indonesia Mengajar angkatan XVIII. Saya adalah salah satu dari 200 peserta yang lolos di tahap pertama, saya ingin berbagi pengalaman saya dalam mengisi Essay tersebut, semoga bermanfaat.

Esai

1. Ceritakan secara konkret bagaimana Anda menempatkan program Pengajar Muda sebagai bagian dari rencana hidup Anda ke depan?

Sebagai lulusan fakultas ilmu pendidikan dan ketertarikan di bidang sosial saya ingin mengabdikan diri untuk ikut kontribusi dalam peningkatan Pendidikan di Indonesia. Salah satu jalan untuk menempuh itu yaitu mengikuti Indonesia Mengajar. Dengan bekal ilmu sewaktu belajar di bangku Kuliah, saya ingin membagikan ilmu saya pada siswa yang memang sangat membutuhkannya. Inilah waktu yang tepat dalam merintis karir saya dalam dunia pendidikan, sejalur dengan apa yang saya pelajari selama ini. Banyak nilai-nilai yang harus ditanamkan pada generasi muda, tidak hanya ilmu akademin tetapi juga nilai-nilai seperti moral, kejujuran, tanggung jawab, sosial dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Ceritakan pengalaman Anda saat bekerja dalam tim yang tidak sesuai harapan Anda (misal perbedaan karakter/latar belakang). Bagaimana Anda menyesuaikan diri saat menghadapi tantangan tersebut?
Ketika itu saya menjadi Volunteer 2018 ASIAN PARAGAMES (APG), saya ditunjuk sebagai tim digital untuk melaporkan semua kejadian atau momen penting disaat pertandingan berlangsung. Masalah muncul Pra hari dilaksanakan kompetisi olahraga APG. sebelum menjadi Volunteer (VO) saya diberikan bekal tentang fotografi dan videografi. H-1 saya disuruh datang tepat waktu untuk pembekalan materi fotografi, namun ketika itu suttle bus yang saya tumpangi ternyata datang tidak sesuai jadwal saya pun dimaki-maki oleh koordinator volunteer saya. Dalam hal ini saya mengakui kalau saya telat dan salah, tetapi hal yang tidak saya suka adalah ketika koordinator saya memaki saya di grub Besar VO tersebut, sayapun malu dan tidak mengulangi untuk hari kedepan. Di hari itu pula koordinator saya mengatakan bahwa akan ada sangsi bagi siapapun yang telat di hari kedepan. Esoknya ternyata, justru koordinator sendiri yang datang terlambat sekitar 30 menit. Dia datang disaat semua VO divisi saya sudah kumpul, teman-temanpun hanya diam dan tak berkata. Saya hanya menunggu apakah dia mau mengakui kesalahannya dan konsekuen terhadap apa yang dikatakn sebelumnya mengenai sangsi atau hukuman. Hasilnya nihil dan bahkan sampe akhirpun tidak ada konsekuensi dari koordinator tersebut. saya sebagai anggota dibawahnya tidak begitu ambil pusing menuntut sangsi dari dirinya. karena waktu terus berjalan dan event besar harus diprioritaskan, terutama pekerjaan saya untuk meliput momen penting dalam APG. Saya tetap terus bekerja dengan tanggung jawab saya, masalah koordinator tidak konsekuen itu menurut saya adalah kesadaran dia. Dengan saya menunjukan keprofesionalan dan tanggung jawab saya sebagai anggota dia untuk meliput APG, saya berharap di hari kedepan dia tidak akan datang telat lagi karena malu pada anggotanya yang sudah datang tepat waktu, jadi kesimpulannya ketika ada seseorang yang bekerja ridak sesuai harapan saya, maka sikap saya yaitu menunjukan dengan kerja yang benar dan tanggung jawab. sehingga orang tersebut juga akan sadar tentang tanggung jawabnya.
3. Ceritakan pengalaman Anda ketika harus bertindak cepat untuk memperbaiki suatu kondisi/sistem di luar tanggung jawab Anda!
ketika itu saya mendapat undangan sebuah acara PMR di mantan almamater saya SMA N 1 Ngawi. Disana saya dipercayai sebagai pemateri sekaligus tamu. ketika tengah malam para peserta diklat PMR dibangunkan untuk menjalankan jurit malam atau jelajah malam. semua peserta dikumpulkan tepat di depan gerbang sekolahan. Saya yang sedang istirahatpun juga ikut terbangun melihat jalannya penjelejahan malam itu. Panitia saat itu tidak terlalu banyak hanya sekitar belasan orang untuk mengatur jalannya penjelajahan yang dibagi per menit setiap regunya. Semua panitia telah menjalankan tugasnya masing-masing di setiap pos. Dan kebetulan di pos pemberangkatan hanya ada 1 panitia saja, untuk menghadapi sekitar tigaratusan peserta. Beberapa peserta ada yang tertidur karena saking lamanya menunggu giliran untuk melakukan penjelajahan. waktu pun sudah berjalan sekitar satu jam namun masih banyak peserta yang belum diberangkatkan, jadwal juga semakin mendekati waktu subuh. Panitia kewalahan dengan pengaturan jarak dan waktu untuk penjelajahan sehingga penanggung jawab pos pertamapun juga ikut membantu di pos selanjutnya, dengan inisiatif saya disitu sebgai alumni PMR saya pun melakukan perubahan sistem dalam pemberangkatan peserta yang sebelumnya telah ditentukan dan kurang efektif dalam memaksimalkan waktu yang ada. Saya tantang kepada seluruh peserta untuk bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan seputar pengetahuan dan akademik di tingkat SMA, dan beberapa selingan pertanyaan yang di luar konteks akademis namun lucu. Akhirnya beberapa peserta yang sebelumnya menunggu dengan bosan menanti gilirannya seketika beruabah menjadi lebih kosentrasi terhadap pertanyaan yang saya berikan, yang awalnya banyak siswa mengantuk jadi terbangun semua karena beberapa pertanyaan yang saya ajukan unik dan mereka merasa tertantang. Disampin memberikan pertanyaan saya juga koordinasi dengan pos berikutnya apakah peserta sebelumnya telah sampai pada pos akhir sehingga jarak antar peserta tidak terlalu dekat maupun terlalu jauh. Penjelajahan malam itupun akhirnya berakhir tepat saat adzan subuh, sehingga semua peserta dapat menjalankan sholat dengan tepat waktu.
4. Ceritakan pengalaman ketika Anda harus menyelesaikan tanggung jawab yang besar dan berulang kali menghadapi tantangan dan hambatan berbeda yang tidak Anda prediksi! Apa langkah Anda saat itu?
saat itu saya berkesempatan menjadi Volunteer Asian Para Games 2018 (APG 2018) saya bertugas di divisi digital yang mempunyai tanggung jawab meliput semua momen-momen penting di event tersebut. Dalam melakukan tanggung jawab sebagai fotografer dan videografer saya ditemani oleh satu volunteer. Tugas kami cukup berat karena meliput semua momen penting yang ada di dalam stadion utama gelora bungkarno, mulai dari pagi hingga malam. Pada hari pertama sebelum melakukan kegiatan kami briefing dengan teman volunteer yang lain untuk mengecek kesiapan dalam satu hari pertama. Hari pertama saya dan salah seorang teman yang juga bertugas di divisi digital mendapatkan sedikit hambatan karena melihat kondisi saking banyaknya penonton yang masuk di dalam stadion akhirnyapun salah satu dari kami harus membantu mengatur penonton agar bisa masuk dengan tertib, disi lain harus mengambil foto dan momen penting di dalam stadion. setelah mendiskusikan dengan cepat akhirnya saya memutuskan untuk membantu teman sesama volunteer yang kewalahan menghadapi alur masuknya penonton, dan teman saya yang satu lagi bertugas menggantikan saya untuk meliput cabang olahraga yang sudah mulai, karena beberapa cabang olahraga yang lain ada yang masih belum mulai. Setelah selesai membantu mengkondisikan penonton saya kembali lagi ke dalam stadion untuk meliput kompetisi cabor yang sudah mulai. Masalah tidak berhenti sampai disitu, karena kami termasuk di bawah naungan divisi utama marketing yang mempunyai cabang divisi digital maka tidak diberi tanda sebagai Pers meskipun tugas kami juga meliputi pengambilan gambar dan video. Sebelumnya kami sempat mendapatkan teguran dari Volunteer divisi lain yaitu divisi Venue karena tidak memenuhi persyaratan sebagai PERS dan hanya PERS yang dapat melewati zona-zona tertentu. Kamipun sempat terhenti sejenak, setelah itu kami berinisitif untuk mengupgrad ID card kami yang dapat melewati zona PERS, kebtulan di depan GBK terdapat stand untuk UPGRADE card. Sayapun mengajukan diri untuk upgrade didampingi oleh koor divisi untuk mengurus ID card tersebut. Setelah mendapatkannya kami dapat bekerja lagi sesuai tugas yang telah ditentukan tanpa mengganggu aturan dari divisi lain.
5. Sebagai generasi millenial, sering kali kita mendapatkan penolakan ketika meyakinkan gagasan kita kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya. Ceritakan pengalaman Anda berhasil membuat orang tersebut sepakat dan menjalankan gagasan Anda!
Sewaktu saya menjabat sebagai pengurus organisasi Pramuka di kampus, saya pernah mengajukan untuk membentuk divisi baru dalam organisasi yaitu divisi kewirausahaan. Berdasarkan pengalaman saya dalam kunjungan ke kampus-kampus di wilayah jawa timur sampai jawa Barat saya melihat beberapa kampus telah menerapkan divsi kewirausahaan mereka di dalam organisasi Kepramukaan, dan terbukti efektif meningkatkan kreatifitas serta peningkatan pendapatan kas. Untuk itu saya mengajukan kepada ketua dan pembina membentuk divisi baru yaitu kewirausahaan. Awalnya ketua tidak begitu yakin akan lancar menjalankan kewirausahaan tersebut karena kondisi keuangan saat itu tidak terlalu banyak untuk modal usaha. Dalam keterbatasan tersebut saya membuat sistem pemesanan barang PRE Order jadi kami mendatangi tiap kelas yang akan mengikuti kegiatan pramuka kebetulan waktu itu akan ada kegiatan KMD di kampus. Saya dan beberapa anggota memberikan daftar harga dan beberapa contoh peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan KMD tersebut. Kami juga meminta uang muka untuk bagi para pemesan peralatan pramuka sehingga dari uang muka tersebut saya bisa membelanjakan untuk membeli peralatan yang lebih murah dari suplier. Semua berjalan lancar wirausaha pramuka telah terbentuk sistemnya, melihat dari kelancaran kegiatan wira usaha tersebut akhirnya ketua dan juga pembina memberi apresiasi kepada saya, lalu menyetujui untuk pembentukan divisi kewirausahaan.
6. Ceritakan pengalaman Anda ketika mendapatkan kesempatan terbatas untuk memperbaiki suatu keadaan yang Anda rasa tidak ideal!
saat mengikuti kegiatan latihan gabungan Nasional di Universitas Airlangga saya diberi tanggung jawab mewakili kampus dalam kegiatan pramuka tingkat nasional itu. Kami beranggotakan sepuluh orang dan ada dua orang di dalam team kami yang mempunyai hubungan khusus sebut saja pacaran. Masalahpun datang ketika mereka membawa kepentingan pribadi ke dalam kegiatan yang berlangsung tersebut. Karena mereka berdua terjadi perselisihan dan menghambat kelancaran keiatan satu team maka pada malam itu juga saya berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh anggota team dari kontingen kampus kita. Agenda malam itu mencarikan solusi agar keduanya tidak saling berselisih sehingga seluruh team dapat menjalankan kegiatan masing-masing dengan baik. Dengan sedikit memberikan pengertian pada kedua teman saya tersebut, saya mulai memberikan saran berupa konsekuensi apabila masalah ini tidak selesai sampai akhir kegiatan maka seluruh team yang akan menanggungnya, karena dirasa penting menyangkut nama baik almamater kampus kami. Titik permasalahanpun akhirnya ditemukan keduanya saling memaafkan dan semua kembali seperti semula menjalankan kegiatan masing-masing. Kesimpulannya ketika keadaan sudah mulai tidak sesuai dengan tujuan utama maka harus dan perlu dilakukan evaluasi serta bermusyawarah sehingga solusi dapat diterima oleh masing-masing individu terkait.
7. Ceritakan pengalaman ketika Anda harus mengerjakan sebuah proyek atau kegiatan dimana Anda mencoba bertahan dengan idealisme dan prinsip Anda hingga tujuan yang diinginkan tercapai! Apa yang Anda lakukan saat itu?
Ketika semester lima saya diajukan oleh pihak kampus untuk menjadi panitia KMD (kursus untuk calon Pembina Pramuka). Berkaca pada pengalaman tahun lalu ketika posisi saya masih menjadi peserta KMD sebelumnya, saya merasa ada sesuatu hal yang perlu dirubah terkait dengan fasilitas peserta yang kurang. Saya merasa kurang puas melihat kondisi peserta yang menerima hak berupa fasilitas yang kurang maksimal menurut saya. Peserta membayar empat ratus enam pulu ribu untuk kegiatan KMD namun di waktu saya menjadi peserta hanya mendapat fasilatas berupa buku, makanan selama kegiatan, dan sertifikat. Disaat itu juga saya ingin gimana caranya peserta mendapatkan fasilitas lebih tanpa harus membayar biaya tambahan untuk KMD. Pada saat rapat saya mengusulkan untuk membuatkan kaos kegiatan untuk peserta KMD, karena saat kegiatan di luar lapangan akan lebih baik jika mereka mengenakan pakaian yang seragam dan setelah kursus mereka dapat memakainya lagi untuk mengajar di sekolah -sekolah binaan mereka. Meskipun beberapa pihak ada yang kurang setuju karena akan memangkas anggaran lain tapi saya tetap memperjuangkan agar peserta mendapatkan hak yang selayaknya. Setelah dihitung ulang akhrinya panitai memutuskan untuk menganggarkan kaos tidak lebih dari tiga puluh lima ribu rupiah, tidak hanya itu karena waktu pelaksanaan sudah mendekati dealine ketua panita pun juga menuntut saya agar bisa merealisasikan hal tersebut. Keesokan harinya saya mencari konveksi di daerah sekitaran kampus bertemulah saya langsung dengan pemilik konveksi tersebut, singkat cerita saya berhasil bernegosiasi dengan anggaran yang ada dapat membuat kaos yang pantas diberikan kepada peserta. Hari kegiatanpun tiba, kaos yang telah saya pesankan dari pihak konveksi tepat H-1 sudah siap dan dikemas untuk keesokan harinya diberikan kepada peserta. Alhasil kegiatan berjalan dengan lancar dan semua peserta dapat menggunakan kaos kegiatnannya.
8. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapat perubahan arahan secara mendadak dari atasan atau orang yang berpengaruh terhadap pekerjaan/tugas yang sedang Anda jalani. Apa yang Anda lakukan saat menghadapi situasi tersebut?
ketika saya magang di salah satu hotel di Madiun saat itu saya ditugaskan pada divisi design digital. Saya telah lama menggeluti bidang design digital sehingga dipercaya dapat menjalankan tugas tersebut di hotel tempat saya magang. Pada suatu ketika saya yang saat itu di dampingi oleh karyawan design digital hotel tersebut diberikan tugas oleh atasan untuk memotret menu makanan baru yang akan dirilis bulan depannya. Sayapun langsung menuju ke Resto hotel tersebut untuk membantu mengambil gambar menu makanan, pada saat yang sama karyawan tersebut di telpon oleh divisi yang lain untuk menyelesaikan design layout untuk konsep pernikahan yang akan dilangsungkan esok harinya. Akhirnya saya dengan inisiatif mengajukan diri untuk membantu menyelesaikan design layout konsep pernikahan tersebut dan karyawan dari hotel tersebut melanjutkan sesi pemotretan menu makananya. Sayapun langsung meminta ijin untuk menuju ruang design menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan saat itu juga. Semua berjalan lancar dan selesai tapat waktu.
9. Ceritakan pengalaman Anda ketika berhasil meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang tidak dia inginkan!
Sewaktu saya mejadi seorang Sales mobil, saya pernah berhadapan dengan orang yang awalnya ingin membeli mobil bekas dan akhirnya memutuskan membeli mobil baru. Dengan kata-kata meyakinkan, saya menjelaskan benefit jika membeli mobil baru dan resiko ketika memutuskan membeli mobil bekas, pada awal negosiasi saya menggali kebutuhan konsumen tersebut. setelah mengajak berbincang cukup lama saya akhrinya mengetahui kebutuhannya, dengan memahami kebutuhan orang tersebut saya mencoba menawarkan solusi yang saya bisa lakukan yaitu menentukan tipe mobil sesuai dengan budget yang dia punya baik itu kredit maupun secar cash. Alhasil, orang tersebut membeli mobil yang saya tawarkan. 1 unit mobil baru.
10. Ketika Anda sedang bertugas sebagai Pengajar Muda, kemudian ada salah satu atau beberapa kejadian berikut: pembukaan CPNS, pendaftaran beasiswa, orang tua meminta Anda menikah, kesempatan bekerja di perusahaan global, dan faktor/kondisi eksternal lainnya yang mempengaruhi Anda untuk tidak melanjutkan penugasan. Bagaimana Anda menyikapi kondisi tersebut?

Saya akan menjalani apa yang sudah saya pilih, jika dikemudian hari ada opsi lain saya tetap fokus pada yang sudah dijalani dan merupakan tanggung jawab saya. Jika diminta menikah sedangkan saya masih dalam program Pengajar Muda yang tidak membolehkan saya menikah selama bertugas maka keputusan saya adalah menunda pernikahan karena tanggung jawab dan konsekuen dengan pilihan awal yang saya pilih.


Thursday, February 14, 2019

Prosedur mengambil BB tilang sepeda motor di Kantor Polisi, Ribet

Yak, sobat blogger kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya mengurus pengambilan BB (barang bukti) sepeda motor yang disita polisi saat terjadi penilangan. Waktu itu saya melakukan perjalanan dengan motor Yamaha Mio dengan tujuan Ngawi dari Ponorogo. Kebetulan sebelum sampai ngawi saya melewati daerah Kab. Magetan tepatnya wilayah dekat alun-alun. Setelah berjalan sekitar 1 km saya bertemu dengan Bapak Polisi yang sedang melakukan Razia atau Operasi/tilangan. Karena merasa tidak melangggar dan lengkap semua dengan santai saya lewat begitu saja, eh ternyata sampai di tengah perjalanan saya disuruh minggir oleh petugas polisi tersebut, lalu diminta untuk menunjukan kelengkapan surat-surat berkendara saya. Saya pun dengan santai menunjukan SIM dan STNK, sialnya disini saya kena Apes karena salah membawa STNK, yang saya bawa adalah STNK motor HONDA sedangkan yang dikendarai adalah motor Yamaha.

Yah mungkin ini bukan keberuntungan saya, singkat cerita saya ditilang oleh Polisi tersebut serta harus datang di pengadilan negeri Magetan pada tanggal 14 Februari 2019. Saya pun ditilang dan motor saya terpaksa harus dibawa bapak polisi karena saya tidak membawa STNK yang seseuai dengan motor tersebut. Sebelum motor saya dibawa polisi, saya sempat bertanya apakah SIM tidak bisa buat BB tilangan? bukan motor saya yang dibawa? salah satu petugas pun menjawab tidak bisa.

1. Menuju Pengadilan (cuma Mengecek Nominal Denda)

kamis, 14 Februari 2019. Saya berangkat menuju pengadilan negeri Magetan, sesampainya disana saya bertemu seorang petugas disana meminta saya untuk menunjukan surat tilang, setelah itu beliau menulis nominal 60.000 pada kertas tilang saya. Namun tidak seperti prosedur yang pernah saya alami ketika sidang di Kota madiun. Dimana saya saat di madiun ikut di dalam ruang sidang lalu hakim memutuskan denda-saya bayar-stnk bisa diambil. Beda ! di magetan Setelah dari Pengadilan Negeri saya diharuskan menuju Kantor POS untuk membayar denda tersebut, di kantor pos saya harus foto copy KTP serta surat tilang PLUS membayar tambahan administrasi sebesar 5.000,-

2. Bayar di Kantor Pos (tambahan baiaya admin 5.000) dan Menuju Kejaksaan

Bukti dari Kejaksaan
Proses di kantor pos telah selesai, selepas saya membayar biaya 60.000 beserta admin 5.000 ternyata saya diharuskan pergi lagi ke Kejaksaan Negeri Magetan untuk mengambil barang bukti (BB) sepeda motor. Sesampainya di Kejaksaan saya bertemu dengan petugas lalu meminta berkas surat tilang saya dan menyuruh saya untuk Foto Copy KTP. Setelah semua persyaratan dipenuhi di Kejaksaan saya diberi kertas bukti pembayaran. Dan ketika saya bertanya dimana motor saya dapat diambil Beliau petugas dari Kejaksaan berkata bahwa harus ke Polres dulu bertemu dengan Polisi di ruang bagian tilang.

3. Menuju POLRES

Sesampainya di Polres saya bertemu dengan Petugas polisi di bagian tilang untuk meminta petunjuk prosedur selanjutnya agar motor saya bisa diambil. Polisi tersebut minta saya menunjukan STNK sesuai BB yang disita. Setalah dicek ternyata STNK saya Mati Pajak yang bertulisakan berlaku sampai tahun 2018. Karena saya tidak sering memakai motor tersebut saya tidak memperhatikannya, disini memang kesalahan saya sendiri lalai mengeceknya. Saya juga sempat telpon Bapak saya memastikan apakah memang belum dipajakan untuk Tahun ini ternyata benar. Lalu saya meminta pencerahan dari Polisi tersebut prosedur apalagi yang harus saya jalankan agar motor bisa keluar.
Beliau berkata harus dipajakan dulu baru bisa kesini lagi mengurus surat pengambilan BB motor di Polres magetan.

POS polisi

 4. Di pos polisi tempat penitipan BB (motor)

Setelah dari Polres saya mencoba melihat kondisi motor saya yang sedang diparkir di POS polisi Pasar Baru magetan karena saya tau posisi motor masih disitu maka saya mencoba bertanya apakah motor saya bisa diambil dengan menunjukan STNK dan Bukti Pembayaran dari kejaksaan, dan ternyata petugas polisi di pos tersebut berkta tidak bisa, lalu saya bertanya lagi apakah ada alternatif lain beliau menyuruh saya untuk memajakan motor saya dulu baru bisa diambil.

motor yang disita
Disini saya mulai sedikit bingung bagaimana caranya memajakan motor saya sedangkan motor masih disita di kantor polisi, padahal dalam prosedur memajakan sepeda motor harus beserta motornya kebetulan motor saya waktu itu harus ganti Plat setelah 5 tahun. Polisi akhirnya menyuruh saya untuk datang di SAMSAT magetan meminta kertas untuk gesek nomor rangka motor, dan beliau berkata setelah mendapat kertas tersebut saya harus kembali lagi untuk menggesek ke nomor rangka kendaran yang masih disita.

5. SAMSAT

Sampai di Samsat magetan saya meminta kertas untuk gesek nomor rangka, namun tidak diijinkan oleh petugas samsat, beliau berdalih meminta kertas tersebut harus dengan bukti fisik artinya membawa motor yang akan digesek nomor rangkanya.

Saya kembali lagi ke Pos polisi mengatakan kondisi tersebut pada saat di Samsat. Akhirnya polisi yang menyarankan saya pergi ke samsat tadi tidak bisa mengasih solusi lagi, dia  berkata untuk menunggu Komanda Pos disitu.

Pada akhirnya komanda tersebut datang dan berkata kalau saya harus membawa BPKB untuk mengambil Motor tersebut.

Sekian... Akhirnya motor saya sampai sekarang masih di Pos Polisi.

masalah belum terselesaikan...

Saya kembali ke Ngawi dengan tangan hampa.