Hai guys, kali ini saya akan memberikan tips untuk lolos seleksi tahap I di Indonesia Mengajar. Pada tahap pertama seleksi Indonesia mengajar dilakukan secara online yaitu calon peserta diharuskan membuat akun di website indonesiamengajar.org dengan memasukan email dan mengisi seluruh kelengkapan profil yang meliputi data diri dan unggahan foto resmi.
Esai
|
1. Ceritakan
secara konkret bagaimana Anda menempatkan program Pengajar Muda sebagai bagian
dari rencana hidup Anda ke depan?
Sebagai lulusan fakultas ilmu
pendidikan dan ketertarikan di bidang sosial saya ingin mengabdikan diri untuk
ikut kontribusi dalam peningkatan Pendidikan di Indonesia. Salah satu jalan
untuk menempuh itu yaitu mengikuti Indonesia Mengajar. Dengan bekal ilmu
sewaktu belajar di bangku Kuliah, saya ingin membagikan ilmu saya pada siswa
yang memang sangat membutuhkannya. Inilah waktu yang tepat dalam merintis karir
saya dalam dunia pendidikan, sejalur dengan apa yang saya pelajari selama ini.
Banyak nilai-nilai yang harus ditanamkan pada generasi muda, tidak hanya ilmu
akademin tetapi juga nilai-nilai seperti moral, kejujuran, tanggung jawab,
sosial dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Ceritakan
pengalaman Anda saat bekerja dalam tim yang tidak sesuai harapan Anda (misal
perbedaan karakter/latar belakang). Bagaimana Anda menyesuaikan diri saat
menghadapi tantangan tersebut?
Ketika itu saya menjadi Volunteer
2018 ASIAN PARAGAMES (APG), saya ditunjuk sebagai tim digital untuk melaporkan
semua kejadian atau momen penting disaat pertandingan berlangsung. Masalah
muncul Pra hari dilaksanakan kompetisi olahraga APG. sebelum menjadi Volunteer
(VO) saya diberikan bekal tentang fotografi dan videografi. H-1 saya disuruh
datang tepat waktu untuk pembekalan materi fotografi, namun ketika itu suttle
bus yang saya tumpangi ternyata datang tidak sesuai jadwal saya pun dimaki-maki
oleh koordinator volunteer saya. Dalam hal ini saya mengakui kalau saya telat
dan salah, tetapi hal yang tidak saya suka adalah ketika koordinator saya
memaki saya di grub Besar VO tersebut, sayapun malu dan tidak mengulangi untuk
hari kedepan. Di hari itu pula koordinator saya mengatakan bahwa akan ada
sangsi bagi siapapun yang telat di hari kedepan. Esoknya ternyata, justru
koordinator sendiri yang datang terlambat sekitar 30 menit. Dia datang disaat
semua VO divisi saya sudah kumpul, teman-temanpun hanya diam dan tak berkata.
Saya hanya menunggu apakah dia mau mengakui kesalahannya dan konsekuen terhadap
apa yang dikatakn sebelumnya mengenai sangsi atau hukuman. Hasilnya nihil dan
bahkan sampe akhirpun tidak ada konsekuensi dari koordinator tersebut. saya
sebagai anggota dibawahnya tidak begitu ambil pusing menuntut sangsi dari
dirinya. karena waktu terus berjalan dan event besar harus diprioritaskan,
terutama pekerjaan saya untuk meliput momen penting dalam APG. Saya tetap terus
bekerja dengan tanggung jawab saya, masalah koordinator tidak konsekuen itu
menurut saya adalah kesadaran dia. Dengan saya menunjukan keprofesionalan dan
tanggung jawab saya sebagai anggota dia untuk meliput APG, saya berharap di
hari kedepan dia tidak akan datang telat lagi karena malu pada anggotanya yang
sudah datang tepat waktu, jadi kesimpulannya ketika ada seseorang yang bekerja
ridak sesuai harapan saya, maka sikap saya yaitu menunjukan dengan kerja yang
benar dan tanggung jawab. sehingga orang tersebut juga akan sadar tentang
tanggung jawabnya.
3. Ceritakan
pengalaman Anda ketika harus bertindak cepat untuk memperbaiki suatu
kondisi/sistem di luar tanggung jawab Anda!
ketika itu saya mendapat undangan
sebuah acara PMR di mantan almamater saya SMA N 1 Ngawi. Disana saya dipercayai
sebagai pemateri sekaligus tamu. ketika tengah malam para peserta diklat PMR
dibangunkan untuk menjalankan jurit malam atau jelajah malam. semua peserta
dikumpulkan tepat di depan gerbang sekolahan. Saya yang sedang istirahatpun
juga ikut terbangun melihat jalannya penjelejahan malam itu. Panitia saat itu
tidak terlalu banyak hanya sekitar belasan orang untuk mengatur jalannya
penjelajahan yang dibagi per menit setiap regunya. Semua panitia telah
menjalankan tugasnya masing-masing di setiap pos. Dan kebetulan di pos pemberangkatan
hanya ada 1 panitia saja, untuk menghadapi sekitar tigaratusan peserta.
Beberapa peserta ada yang tertidur karena saking lamanya menunggu giliran untuk
melakukan penjelajahan. waktu pun sudah berjalan sekitar satu jam namun masih
banyak peserta yang belum diberangkatkan, jadwal juga semakin mendekati waktu
subuh. Panitia kewalahan dengan pengaturan jarak dan waktu untuk penjelajahan
sehingga penanggung jawab pos pertamapun juga ikut membantu di pos selanjutnya,
dengan inisiatif saya disitu sebgai alumni PMR saya pun melakukan perubahan
sistem dalam pemberangkatan peserta yang sebelumnya telah ditentukan dan kurang
efektif dalam memaksimalkan waktu yang ada. Saya tantang kepada seluruh peserta
untuk bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan seputar pengetahuan dan
akademik di tingkat SMA, dan beberapa selingan pertanyaan yang di luar konteks
akademis namun lucu. Akhirnya beberapa peserta yang sebelumnya menunggu dengan
bosan menanti gilirannya seketika beruabah menjadi lebih kosentrasi terhadap
pertanyaan yang saya berikan, yang awalnya banyak siswa mengantuk jadi
terbangun semua karena beberapa pertanyaan yang saya ajukan unik dan mereka
merasa tertantang. Disampin memberikan pertanyaan saya juga koordinasi dengan
pos berikutnya apakah peserta sebelumnya telah sampai pada pos akhir sehingga
jarak antar peserta tidak terlalu dekat maupun terlalu jauh. Penjelajahan malam
itupun akhirnya berakhir tepat saat adzan subuh, sehingga semua peserta dapat
menjalankan sholat dengan tepat waktu.
4. Ceritakan pengalaman
ketika Anda harus menyelesaikan tanggung jawab yang besar dan berulang kali
menghadapi tantangan dan hambatan berbeda yang tidak Anda prediksi! Apa langkah
Anda saat itu?
saat itu saya berkesempatan
menjadi Volunteer Asian Para Games 2018 (APG 2018) saya bertugas di divisi
digital yang mempunyai tanggung jawab meliput semua momen-momen penting di
event tersebut. Dalam melakukan tanggung jawab sebagai fotografer dan
videografer saya ditemani oleh satu volunteer. Tugas kami cukup berat karena meliput
semua momen penting yang ada di dalam stadion utama gelora bungkarno, mulai
dari pagi hingga malam. Pada hari pertama sebelum melakukan kegiatan kami
briefing dengan teman volunteer yang lain untuk mengecek kesiapan dalam satu
hari pertama. Hari pertama saya dan salah seorang teman yang juga bertugas di
divisi digital mendapatkan sedikit hambatan karena melihat kondisi saking
banyaknya penonton yang masuk di dalam stadion akhirnyapun salah satu dari kami
harus membantu mengatur penonton agar bisa masuk dengan tertib, disi lain harus
mengambil foto dan momen penting di dalam stadion. setelah mendiskusikan dengan
cepat akhirnya saya memutuskan untuk membantu teman sesama volunteer yang
kewalahan menghadapi alur masuknya penonton, dan teman saya yang satu lagi
bertugas menggantikan saya untuk meliput cabang olahraga yang sudah mulai,
karena beberapa cabang olahraga yang lain ada yang masih belum mulai. Setelah
selesai membantu mengkondisikan penonton saya kembali lagi ke dalam stadion
untuk meliput kompetisi cabor yang sudah mulai. Masalah tidak berhenti sampai
disitu, karena kami termasuk di bawah naungan divisi utama marketing yang
mempunyai cabang divisi digital maka tidak diberi tanda sebagai Pers meskipun
tugas kami juga meliputi pengambilan gambar dan video. Sebelumnya kami sempat
mendapatkan teguran dari Volunteer divisi lain yaitu divisi Venue karena tidak
memenuhi persyaratan sebagai PERS dan hanya PERS yang dapat melewati zona-zona
tertentu. Kamipun sempat terhenti sejenak, setelah itu kami berinisitif untuk
mengupgrad ID card kami yang dapat melewati zona PERS, kebtulan di depan GBK
terdapat stand untuk UPGRADE card. Sayapun mengajukan diri untuk upgrade
didampingi oleh koor divisi untuk mengurus ID card tersebut. Setelah
mendapatkannya kami dapat bekerja lagi sesuai tugas yang telah ditentukan tanpa
mengganggu aturan dari divisi lain.
5. Sebagai
generasi millenial, sering kali kita mendapatkan penolakan ketika meyakinkan
gagasan kita kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya. Ceritakan pengalaman
Anda berhasil membuat orang tersebut sepakat dan menjalankan gagasan Anda!
Sewaktu saya menjabat sebagai
pengurus organisasi Pramuka di kampus, saya pernah mengajukan untuk membentuk
divisi baru dalam organisasi yaitu divisi kewirausahaan. Berdasarkan pengalaman
saya dalam kunjungan ke kampus-kampus di wilayah jawa timur sampai jawa Barat
saya melihat beberapa kampus telah menerapkan divsi kewirausahaan mereka di
dalam organisasi Kepramukaan, dan terbukti efektif meningkatkan kreatifitas
serta peningkatan pendapatan kas. Untuk itu saya mengajukan kepada ketua dan
pembina membentuk divisi baru yaitu kewirausahaan. Awalnya ketua tidak begitu
yakin akan lancar menjalankan kewirausahaan tersebut karena kondisi keuangan
saat itu tidak terlalu banyak untuk modal usaha. Dalam keterbatasan tersebut
saya membuat sistem pemesanan barang PRE Order jadi kami mendatangi tiap kelas
yang akan mengikuti kegiatan pramuka kebetulan waktu itu akan ada kegiatan KMD
di kampus. Saya dan beberapa anggota memberikan daftar harga dan beberapa
contoh peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan KMD tersebut. Kami juga meminta
uang muka untuk bagi para pemesan peralatan pramuka sehingga dari uang muka
tersebut saya bisa membelanjakan untuk membeli peralatan yang lebih murah dari
suplier. Semua berjalan lancar wirausaha pramuka telah terbentuk sistemnya,
melihat dari kelancaran kegiatan wira usaha tersebut akhirnya ketua dan juga
pembina memberi apresiasi kepada saya, lalu menyetujui untuk pembentukan divisi
kewirausahaan.
6. Ceritakan
pengalaman Anda ketika mendapatkan kesempatan terbatas untuk memperbaiki suatu
keadaan yang Anda rasa tidak ideal!
saat mengikuti kegiatan latihan
gabungan Nasional di Universitas Airlangga saya diberi tanggung jawab mewakili
kampus dalam kegiatan pramuka tingkat nasional itu. Kami beranggotakan sepuluh
orang dan ada dua orang di dalam team kami yang mempunyai hubungan khusus sebut
saja pacaran. Masalahpun datang ketika mereka membawa kepentingan pribadi ke
dalam kegiatan yang berlangsung tersebut. Karena mereka berdua terjadi
perselisihan dan menghambat kelancaran keiatan satu team maka pada malam itu
juga saya berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh anggota team dari kontingen
kampus kita. Agenda malam itu mencarikan solusi agar keduanya tidak saling
berselisih sehingga seluruh team dapat menjalankan kegiatan masing-masing
dengan baik. Dengan sedikit memberikan pengertian pada kedua teman saya
tersebut, saya mulai memberikan saran berupa konsekuensi apabila masalah ini
tidak selesai sampai akhir kegiatan maka seluruh team yang akan menanggungnya,
karena dirasa penting menyangkut nama baik almamater kampus kami. Titik
permasalahanpun akhirnya ditemukan keduanya saling memaafkan dan semua kembali
seperti semula menjalankan kegiatan masing-masing. Kesimpulannya ketika keadaan
sudah mulai tidak sesuai dengan tujuan utama maka harus dan perlu dilakukan
evaluasi serta bermusyawarah sehingga solusi dapat diterima oleh masing-masing
individu terkait.
7. Ceritakan
pengalaman ketika Anda harus mengerjakan sebuah proyek atau kegiatan dimana
Anda mencoba bertahan dengan idealisme dan prinsip Anda hingga tujuan yang
diinginkan tercapai! Apa yang Anda lakukan saat itu?
Ketika semester lima saya diajukan
oleh pihak kampus untuk menjadi panitia KMD (kursus untuk calon Pembina
Pramuka). Berkaca pada pengalaman tahun lalu ketika posisi saya masih menjadi
peserta KMD sebelumnya, saya merasa ada sesuatu hal yang perlu dirubah terkait
dengan fasilitas peserta yang kurang. Saya merasa kurang puas melihat kondisi
peserta yang menerima hak berupa fasilitas yang kurang maksimal menurut saya.
Peserta membayar empat ratus enam pulu ribu untuk kegiatan KMD namun di waktu
saya menjadi peserta hanya mendapat fasilatas berupa buku, makanan selama
kegiatan, dan sertifikat. Disaat itu juga saya ingin gimana caranya peserta
mendapatkan fasilitas lebih tanpa harus membayar biaya tambahan untuk KMD. Pada
saat rapat saya mengusulkan untuk membuatkan kaos kegiatan untuk peserta KMD,
karena saat kegiatan di luar lapangan akan lebih baik jika mereka mengenakan
pakaian yang seragam dan setelah kursus mereka dapat memakainya lagi untuk
mengajar di sekolah -sekolah binaan mereka. Meskipun beberapa pihak ada yang
kurang setuju karena akan memangkas anggaran lain tapi saya tetap
memperjuangkan agar peserta mendapatkan hak yang selayaknya. Setelah dihitung
ulang akhrinya panitai memutuskan untuk menganggarkan kaos tidak lebih dari
tiga puluh lima ribu rupiah, tidak hanya itu karena waktu pelaksanaan sudah
mendekati dealine ketua panita pun juga menuntut saya agar bisa merealisasikan
hal tersebut. Keesokan harinya saya mencari konveksi di daerah sekitaran kampus
bertemulah saya langsung dengan pemilik konveksi tersebut, singkat cerita saya
berhasil bernegosiasi dengan anggaran yang ada dapat membuat kaos yang pantas
diberikan kepada peserta. Hari kegiatanpun tiba, kaos yang telah saya pesankan
dari pihak konveksi tepat H-1 sudah siap dan dikemas untuk keesokan harinya
diberikan kepada peserta. Alhasil kegiatan berjalan dengan lancar dan semua
peserta dapat menggunakan kaos kegiatnannya.
8. Ceritakan
pengalaman Anda saat mendapat perubahan arahan secara mendadak dari atasan atau
orang yang berpengaruh terhadap pekerjaan/tugas yang sedang Anda jalani. Apa
yang Anda lakukan saat menghadapi situasi tersebut?
ketika saya magang di salah satu
hotel di Madiun saat itu saya ditugaskan pada divisi design digital. Saya telah
lama menggeluti bidang design digital sehingga dipercaya dapat menjalankan
tugas tersebut di hotel tempat saya magang. Pada suatu ketika saya yang saat
itu di dampingi oleh karyawan design digital hotel tersebut diberikan tugas
oleh atasan untuk memotret menu makanan baru yang akan dirilis bulan depannya.
Sayapun langsung menuju ke Resto hotel tersebut untuk membantu mengambil gambar
menu makanan, pada saat yang sama karyawan tersebut di telpon oleh divisi yang
lain untuk menyelesaikan design layout untuk konsep pernikahan yang akan
dilangsungkan esok harinya. Akhirnya saya dengan inisiatif mengajukan diri
untuk membantu menyelesaikan design layout konsep pernikahan tersebut dan
karyawan dari hotel tersebut melanjutkan sesi pemotretan menu makananya.
Sayapun langsung meminta ijin untuk menuju ruang design menyelesaikan tugas
yang harus diselesaikan saat itu juga. Semua berjalan lancar dan selesai tapat
waktu.
9. Ceritakan
pengalaman Anda ketika berhasil meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu
hal yang tidak dia inginkan!
Sewaktu saya mejadi seorang Sales
mobil, saya pernah berhadapan dengan orang yang awalnya ingin membeli mobil
bekas dan akhirnya memutuskan membeli mobil baru. Dengan kata-kata meyakinkan,
saya menjelaskan benefit jika membeli mobil baru dan resiko ketika memutuskan
membeli mobil bekas, pada awal negosiasi saya menggali kebutuhan konsumen
tersebut. setelah mengajak berbincang cukup lama saya akhrinya mengetahui
kebutuhannya, dengan memahami kebutuhan orang tersebut saya mencoba menawarkan
solusi yang saya bisa lakukan yaitu menentukan tipe mobil sesuai dengan budget
yang dia punya baik itu kredit maupun secar cash. Alhasil, orang tersebut
membeli mobil yang saya tawarkan. 1 unit mobil baru.
10. Ketika Anda
sedang bertugas sebagai Pengajar Muda, kemudian ada salah satu atau beberapa
kejadian berikut: pembukaan CPNS, pendaftaran beasiswa, orang tua meminta Anda
menikah, kesempatan bekerja di perusahaan global, dan faktor/kondisi eksternal
lainnya yang mempengaruhi Anda untuk tidak melanjutkan penugasan. Bagaimana
Anda menyikapi kondisi tersebut?
Saya akan menjalani apa yang sudah
saya pilih, jika dikemudian hari ada opsi lain saya tetap fokus pada yang sudah
dijalani dan merupakan tanggung jawab saya. Jika diminta menikah sedangkan saya
masih dalam program Pengajar Muda yang tidak membolehkan saya menikah selama
bertugas maka keputusan saya adalah menunda pernikahan karena tanggung jawab
dan konsekuen dengan pilihan awal yang saya pilih.
No comments:
Post a Comment