social

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail
Showing posts with label adventure. Show all posts
Showing posts with label adventure. Show all posts

Monday, May 4, 2015

Standar Peralatan Pendakian G. Lawu lengkap jalur via Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang



Perlengkapan Individu :
1.    TAS Ransel / Carrier
2.    Matras
3.    Kantung Tidur / Sleeping Bag
4.    SEPATU Gunung/ kets. +sandal (cadangan)
5.    Jaket Tebal / Sweater
6.    Celana Lapangan/ celana training (no jeans), Baju Lapangan dan baju ganti minimal 2 pasang. (kaos olah raga)
7.    P3K (minyak kayu putih, madu, vitamin/suplemen, obat penurun panas, diapet, garam)
8.    Perlengkapan Mandi(opsional)
9. Senter
10. Ponco atau raincoat.
11. air minum 1 besar, 1 tanggung, pocari (opsional)
12. Korek api+peniti+benang+jarum
13. Peluit
14. kaus tangan
15. kaus kaki
16. topi/ kerpus
17. masker
18. tissue
19. kantong plastic besar
20. Energen jahe (opsional)
21. mie instan
22. roti tawar
Kelompok  :
1.    Tenda Kelompok
2.    Kompor / Parafin.
3.    Peralatan navigasi • Kompas*
4.    Parang / golok tebas*
5.    Tali*
6.    Perlengkapan masak dan makan • Piring • Sendok + garpu • Canggir • Nesting • Tissue • pisau lipat*
7.    Logistic / bahan makanan:
8.    Plastik / kantung sampah, jangan pernah meninggalkan sampah di Perjalanan.
Catatan :
•    Bawalah Perlengkapan Mendaki Gunung yang benar2 diperlukan, Membawa Peralatan atau Perlengkapan yang tidak sesuai menyulitkan sendiri dan teman anda saat mendaki Gunung.


Rute Pendakian Via Cemoro Sewu :
· Cemoro Sewu-Pos I (Wesen-Wesen) 2100 mdpl : 1,5 jam pendakian
· Pos I-Pos II ((Watu Gedek) 2300 mdpl : 1 jam 45 menit pendakian
· Pos II-Pos III (Watu Gede) 2500 mdpl : 1 jam 30 menit pendakian
· Pos III-Pos IV (Watu Kapur) 2800 mdpl : 2 jam 45 menit pendakian
· Pos IV-Pos V (Jalatunda) 3000 mdpl : 1,5 jam pendakian
· Pos V-Sendang Drajat 3100 mdpl : 30 menit pendakian
· Sendang Drajat-Puncak Hargo Dumilah 3265 mdpl : 25 menit pendakian

Rute Turun Dari Puncak Hargo Dumilah Via Cemoro Kandang :
              1. Puncak Hargo Dumilah-Pos V 3150 mdpl : 30 menit perjalanan
              2. Pos V-Pos IV (Cokrosuryo) 3025 mdpl : 45 menit perjalanan
              3. Pos IV-Pos III (Penggik) 2760 mdpl : 1 jam 30 menit perjalanan
              4. Pos III-Pos II (Taman Sari Atas) 2470 mdpl : 1 jam 30 menit perjalanan
              5. Pos II-Pos I (Taman Sari Bawah) 2300 mdpl : 45 menit perjalanan
              6. Pos I-Cemoro Kandang 1830 mdpl : 1 jam perjalanan


source:

Cerita di balik Pendakian G. Penanggungan (prototype of Semeru)

Sekilas cerita di Penanggungan (prototype semeru) :

   Kami berlima (galih, arga setiawan ,hidayah adetia ,laila dan novi) berangkat dari terminal purbaya Madiun jam 9.38 sampai di kertosono jam 11.38 dan tiba di Terminal bungur asih pukul 1.00 wib (bus sugeng rahayu)*22.000. Pukul 2.20 keluar dari terminal sby naik bus zena menuju terminal pandaan*10.000, jam 3.50 kami sampai dan menunggu waktu sholat subuh. 05.58-6.30 berangkat dari pandaan naik angkot*10.000 menuju tretes, sialnya tretes ternyata bukan pos pendakian G. Penanggungan melainkan G. Welirang, dari pos welirang kami ditawari angkutan menuju pos tamiajeng G. Penanggungan*25.000, sampai di tamiajeng jam 8.25 sayangnya sopir tidak menurunkan kami di pos pendakian melainkan di balai desa saja pdhl pos masih sekitar 1.5km dan melewati kampus 3 ubaya. Dengan hati agak kesal kami memutuskan berjalan saja sampai di pos perijinan pendakian penanggungan, tiba disana jam 8.30. Membayar tiket, menulis data dan diberikan peta *8.000, selanjutnya kita memulai pendakian jam 8.30-12.20 wib sampai di pos puncak bayangan (sepanjang jalur pendakian sangat licin). setelah itu kami mendirikan tenda dengan keadaan agak gerimis, lalu beristirahat dan menikmati alam sambil makan2, ini adalah momen yang paling epic ketika makan malam sambil melihat gemerlapan lampu kota dari atas gunung. Jam 3.45-05.20 kami melakukan summit attack dengan membawa air dan penerangan saja, namun sayangnya salah satu teman kami (hidayah) memutuskan utk menunggu di tenda saja karena fisik yg kurang fit, perjalanan puncak tak semudah yg kami kira karena jalur ini sangat curam bahkan hampir tegak, kami harus merangkat vertical agar dapat mencapai puncaknya (sudut 45-80 derajat). Sampai di Puncak kami dapat melihat puncak gunung welirang, arjuno dan semeru dengan jelas. Sayangnya sunrise di tempat ini tidak terlalu terlihat mungkin karena tertutup dengan kabut dan dihalangi gunung2 di sebelahnya. Di puncak gunung terdapat makam tapi tidak tertulis dengan jelas nama yg telah berdiam disitu. Setelah puas menikmati puncak kami langsung turun ke pos puncak bayangan 6.20-7.30 wib, lalu makan2 lagi untuk persiapan energi turun gunung 11.15-01.00. sebelum sampai di pos perijinan kami diberikan piagam dengan menuliskan data serta membayar uang ganti seikhlasnya. Perjalanan pulang kami tempuh dengan menyewa angkutan sampai ke bus jurusan terminal mojokerto dengan per@25.000 (awalnya 40rb sebelum ditawar) setelah itu naik bus ke terminal mojokerto *8.000, sampai disana kami sholat dzuhur dan ashar. Dari mojokerto kami naik bus jaya 2 jurusan ponorogo tp turun di madiun *14.000 pukul 16.17-7.15. Samapi di madiun kami diturunkan di depan terminal dan langsung berpamitan satu sama lain. Selesai

Saturday, June 28, 2014

Trip Bromo Edisi Bokek

SALAM LESTARI, hehe
Kali ini saya akan merangkum hasil perjalanan ke gunung bromo dengan uang/budget minim ala backpacker.Sebelum masuk pada topik saya akan menjelaskan sedikit dulu tentang profil gunung bromo.
Gunung Bromo


Gunung bromo merupakan salah satu gunung aktif yang terletak di Probolinggo Jawa Timur, gunung ini mempunyai kawah yang masih terus mengeluarkan asap dan bau belerang yang mengindikasikan bahwa setiap saat gunung ini bisa mengalami erupsi atau letusan. Meskipun, salah satu gunung yang berbahaya tapi gunung ini tetap banyak dikunjungi baik dari wisatawan lokal maupun asing. Sementara ini gunung masih dalam status yang aman, (23/06/14) maka dari itu saya dan kawan-kawan melakukan trip ini, sekaligus mengisi liburan kuliah.

Berawal dari impian-impian yang saya tulis sebelumnya di buku, terbesit untuk segera merealisasikan impian-impian itu,di buku sudah tertulis "mendaki gunung selain G. Lawu" ini merupakan timing yang pas sekali mumpung liburan sebelum puasa. Berkat tulisan di buku itu aku membuat planing bersama teman-teman se-kos untuk pergi ke Bromo. Pada awalnya banyak yang tidak bisa karena mungkin belum persiapan budgetnya ke Bromo, namun akupun tak patah semangat. Aku coba-coba blogwalking cari informasi tentang biaya ke bromo, setelah membaca referensi akupun meyakinkan ke teman-teman bahwa biaya ga kurang dari 200rb. Kelihatannya mereka mulai mikir-mikir lagi, akhirnya pun kami positif berangkat (ber-empat).


Pagi pukul 11.00 kami berangkat dari madiun dengan sepeda motor, motor yang kami bawa yaitu vario 125 dan Spin 125. Perjalanan di mulai dari kos kami yang terletak di Madiun kota lalu kami langsung meluncur ke kota selanjutnya yaitu Nganjuk-Jombang-Mojoagung-Mojo Kerto-Bangil-Pasuruan-Probolinggo. Perjalanan kami tempuh sekitar 9jam dengan istirahat 4kali saat menunaikan ibadah sholat wajib saja. Kami sampai di Probolinggo sekitar jam 9malam, sebelum mencapai kawasan bromo kami berhenti di POM bensin. POM bensin ini merupakan POM pengisian terakhir sebelum masuk mt. bromo, sekedar tips untuk kalian yang akan ke bromo harus melakukan pengisian BBM di POM ini karena setelah itu jarang ada pengisian bensin meskipun ada namun harga di Kawasan wisata bromo lebih mahal.
Urusan bahan bakar selesai selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dari POM menuju bromo kira-kira sekitar 15km sampai di loket wisata gunung bromo. Di loket kami berhenti sejenak untuk membayar biaya masuk ke kawasan bromo sekaligus bertanya-tanya seputar gunung bromo. Tidak terlalu lama kami berhenti di situ, setelah membayar biaya sebesar Rp. 64.000,- untuk 1 motor 2 orang. Selanjutnya kami hendak memasuki kawasan gunung, namun kami tidak beruntung sesaat setelah meninggalkan loket ternyata turun hujan. Lalu kami memutuskan untuk berhenti di dekat penginapan, asal tau saja disana banyak yang menawarkan penginapan mulai harga 25rb/malam sampai ratusan ribu/malam. Karena kami budgetnya pas-pasan, kami memutuska untuk tidur seadanya saja di tempat peristirahatan seperti ada kaya pos. Kami tidur di situ, meskipun dingin karena tak berdinding ya tetap saja dingin kalau ga mau dingin ya di penginapan. heheh


Penanjakan (point view)
Jam menunjukan pukul 02.00 WIB saat itu juga kami harus meninggalkan tempat istirahat untuk menuju Penanjakan. Mengapa kami harus terburu-buru jam segitu karena untuk menghindari keramaian. Kebanyakan pengunjung menuju tempat itu jam 03.00 WIB dengan Jeep sewaan mereka. Penajakan merupakan tempat paling strategis untuk menyaksikan SUNRISE karena tempatnya strategis maka di sini banyak sekali yang menjual souvenir dan pernak-perniknya, bagi anda yang suka membeli cindera mata anda patut mencoba mengunjungi tempat ini. Sesampainya di sana kami langsung di suguhkan pemandangan kawasan bromo yang eksotik namun harus menunggu sampai jam 04.30 WIB saat itu cahaya mulai sedikit-demi sedikit muncul. Disana kami melihat pemandangan luar biasa saat sunrise, sungguh indahnya negeri Indonesia ini dengan ke-eksotikan alam yang luar biasa. Tak heran pada saat itu banyak turis asing yang datang ke Bromo, entah dari negara mana saja saya tidak hafal yang jelas hampir seperempat dari pengunjung adalah turis asing.
Setelah puas di Penanjakan kami langsung turun menuju kawah Gunung Bromo, namun sebelum sampai di kawah kami memutuskan untuk berhenti sejenak menikmati indahnya pagi di sepanjang jalan yang dipenuhi pasir bromo. Ternyata tak hanya kami saja yang berhenti  disana namun banyak juga jeep-jeep yang juga ikut menikmati suasana pagi di padang pasir bromo sambil berfotoria di depan jeep-jeep mereka, kamipun tak mau kalah kami juga berfotoria di depan tungangan kami yaitu motor matic :D.

Kawah Gunung Bromo
Perjalanan selanjutnya menuju kawah bromo, kawah bromo terletak tidak jauh dari penajakan. Oya di dekat kawah ini kita juga akan bertemu dengan sebuah pura. Pura ini merupakan tempat sembahyang pemeluk agama hindu di sekitar gunung Bromo. Lanjut ke kawah, sebelum menuju kawah kami harus menaiki beberapa tanjakan dan anak tangga, disana juga ada yang menyewakan kuda apabila pengunjung ingin menikmati sensasi naik kuda menuju kawah dengan harga sewa Rp. 20.000,- 40.000,-. Namun kami memtuskan untuk jalan kaki saja karena masih kuat dan lebih hemat. hehe

Kawah bromo sudah selesai, selanjutnya kami menuju ke Bukit Teletubies yang letaknya di balik kawah gunung bromo. Dari kawah kami langsung turun mengambil motor yang tadi dititipkan di dekat kawasan kawah (Rp. 5000,- untuk parkir motor). Jalan menuju bukit teletubies merupakan hamparan pasir yang luas, oya kami juga melewati Pasir Berbisik. Pasir berbsisik ini merupakan tempat seperti padang pasir yang luas dan apabila berhenti sejenak di tempat ini maka akan terdengar seperti ada suara bisikan mungkin karena tiupan angin atau apa ya saya belum bisa menyimpulkan.



Bukit Teletubies (padang savana)


Nah perjalanan menuju bukit teletubies akhirnya sampai juga, disini kami melihat padang rumput yang sangat luas dan bukit-bukit yang seperti di film Teletubies. Namun sialnya kami tidak bertemu dengan tingkiwingi, dipsi, lala, poo hanya saja bertemu dengan kuda haha. Meskipun tidak bertemu teletubies tapi kami merasapuas setelah dapat berguling-guling di sini seperti anak kecil saja, eh tapi MEGAsikan kok dijamin ga gatal lho :D *Megasikan=lebih dari asik

Rincian Pengeluaran:
Bensin Rp. 100.000,-/PP dibagi 2 orang=  Rp. 50.000,-
Biaya masuk Bromo Rp. 64.000,- (2orang satu motor) dibagi 2 orang= Rp. 32.000,-
Parkir Motor 2x (Penanjakan dan Kawah Bromo) Rp. 10.000,-
Toilet Rp. 5000,-
Nasi Goreng Bromo Rp. 10.000,-
Bekal (makanan dan minuman) Rp. 40.000,-

Total per/orang: Rp. 147.000,- murahkan :D


Thursday, February 20, 2014

Tempat AWSOME di PARE-Kediri (English Village)

Pare? yelah masak ga tau Ndro! sayuran yang rasanya pahit itu Kas? Gile lu Ndro!! BUKAN, ni penjelasannya.
Kampung inggris, ya itulah sebutan yang paling familiar didengar oleh kita sebagai pelajar atau mahasiswa. Pare telah dikenal oleh masyarakat umum mulai dari kalangan pelajar yang terdiri dari pelajar Mahasiswa, SMA, SMP, bahkan SD. Meskipun demikian banyak juga non-pelajar yang datang di Pare seperti freelance atau seorang yang hendak mempersiapkan interview lamaran pekerjaan. Karena di Pare ini tidak hanya bahasa inggris saja yang diajarkan melainkan ada juga bahasa jepang, mandarin, bahkan korea serta kursus untuk menjadi Trainer (pengajar). Tentunya Sudah paham? Ndro?

Nah bagi yang rencana mau ke Pare atau sudah pernah ke Pare namun belum puas dengan ilmunya, saya akan sedikit berbagai ntar biar gag nyesel karena belum pernah ngunjungi tempat-tempat keramat ini? yelah maksud saya tempat-tempat luar biasa ini, Ndro. Let me show!!

BEC
BEC

1. BEC (Basic English Course)
BEC merupakan awal mula terbentuknya komunitas kampung inggris, ibaratnya ini Mama dari kampung inggris, intinya begitulah sebagai perintis kursus bahasa inggris di Pare. BEC telah berdiri sejak 15 Juni 1977 (aku masih di Surga ya :) ), dan didirikan oleh Mr. Kalend. BEC beralamat di Jl. Anyelir no.8 RT/ RW 01/ XII Singgahan Pelem Pare. PO BOX 146, kalo gag tau tanya Mblo pada rumput yang bergoyang, maksud saya pada orang-orang di sana (pake bhsa inggris Mblo tentunnya) kalau belum bisa ya bhsa indonesia juga oke heheh. Jika kalian pengen jago petok petok, Pengen pamer skill bahasa inggris kalian pada temen-temen lu perlu coba kursus di BEC vroh. Tapi kalian harus siap dulu, duit selama 6 bulan di sini dan uang kursus vro, gag banyak kok paling kisaran ehm. lihat aja disini vro lengkapnya. http://daftar.kampunginggris.co.id/2012/07/biaya-kursus.html (karena kurus di BEC setahu saya 6bln) dijamin kalo kalian sungguh-sungguh belajar di Pare. ehm jangan ditanya. Cinta laura pun bisa anda ajak Conversation. Enelan vro, Ciyusss ini :D



2. Simpang Lima GUMUL
L’arch D’ Triomphe? apa itu vroh kaya di Perancis saja. Iya sih memang mirip (Similar to), ets tapi ini bukan di Perancis vro ini asli di Kediri, tepatnya di tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang. Kalau kalian datang ke pare jangan lupa mampir ke Monumen ini, namanya Gumul, (eh udah disebut tadi Ndro). Tempat ini merupakan salah satu ikon kota Kediri diilhami dari monumen L’arch D’ Triomphe di Perancis yang saat itu mencapai kejayaannya, Kota kediri juga ingin mengambil spirit dari inspirasi kejayaan Perancis saat itu. Spirit Evolution, itu mah Digimon vro. Pokoknya anda harus ngunjungi tempat AWESOME ini. Saya belum bisa diskripsikan banyak soalnya saya sendiri belum pernah kesini (gile lu Ndro) nyesek rasanya kalo udah ke pare belum nyambang kesini. T.T

3. WARKET (warung ketan)

 Warung ketan men, tempat ini ehm jangan ditanya (emang w udah tanya), sebenernya sih ini warung ketan layaknya pada umumnya gitu namun yang bikin beda atmosphere-nya vro. Jadi kalian kalau disini akan merasakan perpaduan antara enaknya ketan (rasa susu dan bubuk kedelai) dicampur dengan scenary yang nature gitu soalnya kanan kiri sawah-sawah, lalu pemandangan anak pemuda-pemudi pelajar Indonesia yang intelek belajar bahasa asing disini, pokonya pecah deh. (jangan mecahin piring tapi entar ngganti -,-"). Namun satu hal yang perlu
 anda camkan! yaitu di sini kalian harus sabar menanti (antrean panjang) yang terkadang bikin annoying karena pelanggannya buanyak vro. Tapi dijamin setelah dapet pesanan kalian akan puas merasakan satisfaction.
Oya hampir lupa warket ini letaknya dekat dengan Kursusan The DAFFODILS, kalau belum tau jangan sungkan untuk bertanya vro, sekalian siapa tau dapet kenalan Mblo. Tentunya biar keliatan intelek pakai bahasa inggris vrooh.
Liat aja tuh fotonya, ramaikan. Sayangnya udah kedua kali aku kesini gag dapet ketannya vroo, nyesek lagi deh. (Ah elu nyesek terus2an).
 Jangan kawatir tentang tempat parkir, soalnya selain luas di sini parkir ga bayar vroo, tapi jangan saling senggol sepeda soalnya ntar kalo jatuh masuk sawah deh. udah basah becek, gag ada ketan, nah loh nyesek lagi kan?
Pokonya don't miss it, harga murah mulai dari ketan Rp. 2.500 dan kopi kalo ga salah 2rb, dijamin ga nyesel soalnya harga sesuai kantong pelajar.





4. Garuda Park

Garuda Park, tempat awsome selanjutnya vroo. Tempat ini semacam tugu yang ada burungnya di atas gitu, pokoknya kaya di gambar. Sekitar 15menit kalau sepedaan dari pare vroo, lebih asik lagi kalau bareng-bareng temen. nah, Kenapa aku bilang awsome karena lu kalo malem mingguan disini romantis , asik deh pokonya di GP ini banyak ABG yang ngumpul apalagi kalau malem minggu men, bahkan cabe-cabean, dan bencong pun ada. Soal makanan murah-murah kok, jadi banyak kaya angkringan gitu Similar to Malioboro-Jogja men. Jangan lupa bawa kamera vroo, yh buat apdet status doolooo. Ntar kalo gag poto nyesek lo kaya diputusin pacar, pacar mana pacar?  oya kamu kan jones.

5. THE WISH
The Wish merupakan tempat belajar bahasa inggris yang paling menyenangkan, di tempat ini kalian belajar sambil bermain (emang anak TK) maksudnya metode pembelajaran non-formal namun tersistem dengan baik, sehingga materi akan tersampaikan dan belajar pun menyenangkan. The wish beralamat di
JL.ANYELIR NO 23B TULUNGREJO
 PARE-KEDIRI-JAWATIMUR
SK.DIKNAS NO : 421.9/454/418.47/2011

"THE WISH adalah lembaga kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare-Kediri. Berdiri pada tahin 2011 di Desa Tulungrejo Pare. Dengan konsep baru cara belajar Bahasa Inggris di Indonesia yang menekan pada tata suara (Pronunciation) sehingga kita dapat menganalisa suara dan kita dapat berbicara seperti (native speaker)" dikutip dari blog thewish :http://thewishpare.blogspot.com
jadi jika kalian ingin pronunciation lancar dan agar dapat memahami setiap kalimat yang diucapkan oleh native speaker english maka perlu sekali kalian coba belajar di the wish, saya bukan ingin promosi namun sekedar merekomendasikan saja :D. Tidak ada paksaan dalam penulisan blog ini karena saya dalam keadaan sadar tidak terpengaruh oleh alkohol, narkoba atu zat adiktif lainnya. ntar kalo ketauan pake narkoba ketangkep dah kaya Roger Danuarta yang hot diperbincangkan saat ini, (mulai ngawur).


6. THE DAFFODILS
   Tempat ini istimewa vroo. pokonya yang mau speakingnya lancar kalian harus kesini soalnya THE DAFFODILS terkernal dengan program speakingnya yang lengkap. Alamatnya di (lupa saya) pokonya deket bingit sama warket (warung ketan).


Daffodils






Friday, January 3, 2014

Foto-foto kegiatan pramuka

Foto-foto
foto-foto










 masih foto-foto


 makan tetap foto-foto


Saturday, February 23, 2013

Puncak Lawu Part#2

-->
Puncak Lawu
  R
Busi bosok :D
maulana,devid,dan galih
Maulana,Devid, dan Galihcu
abu (14/11), pendakian puncak lawu yang kedua kali ini ku lakukan dalam suasana malam tahun baru Islam tepatnya malam 1 suro, yang pada saat itu juga banyak para pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian. Aku yang ditemani tiga orang teman dari sekolahku sendiri (SMAN 1 Ngawi) ada dua orang (Mulana Arga dan Devid Yokki) dan satunya dari SMA PGRI 1 Ngawi yaitu Nafi. Kami berangkat setelah Ashar sekitar pukul 16.00 WIB dari SMAN 1 Ngawi dengan naik sepeda motor. Sekitar dua jam kami melakukan perjalanan sampai ke cemoro sewu tepatnya di Kab. Magetan. Di perjalanan Kami disuguhkan pemandangan yang menajubkan, namun ada sedikit masalah dalam perjalanan Kami yaitu motor yang saya tumpangi (Yamaha Crypton) terjadi gas yang tidak stabil sehingga menyebabkan Kami berjalan lambat. Setelah sampai di Cemoro Sewu sekitar jam 18.00 WIB Kami istirahat beberapa menit, aku pun menyelidiki kerusakan motorku di bantu dengan Maulana dan ternyata ada kerusakan pada Busi kendaraan lalu segera Kami lakukan perbaikan, dengan berharap besuk dapat pulang dengan lancar.
Mushola Cemoro Sewu
Nafi,roro,kak Muzi, Kak Yusak, Kak Radit, Devid
            Sebelum melakukan pendakian Kami menjalankan Ibadah Sholat maghrib di Mushola dekat Cemoro Sewu dan ternyata disini Kami bertemu dengan kakak-kakak alumni SMASA beserta beberapa temannya (Kak Radit, Kak Muzi, Kak Yusak, Verika, Roro, dan Aan) merekapun ikut bergabung dalam kelompok Kami, Kami menamakan diri Kami “NGAWI RAMAH” karena kami semua dari Kabupaten Ngawi, usul dari Kak Radit, terlihat beberapa teman Kami kedinginan yaitu Nafi yang berpakaian Biru. :D. Setelah selesai packing tepat pukul 19.16 WIB Kami berangkat dari Cemoro Sewu dengan penuh semangat. Di pintu Cemoro Sewu Kami berhenti sejenak untuk membayar Retribusi sebesar Rp. 7500,- @. Semua sudah siap, Kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Pos Cemoro Sewu
            Di awal perjalanan Kami melihat di kanan kiri Kami ramai sekali pendaki berlalu-lalang mungkin karena malam suro, tak ketinggalan Kami juga melihat di sekitar banyak tenda-tenda berdiri slah satunya ada juga tenda tim SAR (search and rescue). Langkah demi langkah kami ayunkan meskipun terasa berat karna banyak tanjakan yang hasus Kami lewati namun karena Kami lakukan bersama-sama dengan suasana yang bersahabat sehingga memberikan semangat bagi kami semua. Perjalanan semakin gelap dan dingin karena waktu semakin malam dan semakin tinggi daerah yang kita lalui. Dalam perjalanan tak lupa Kami menyorakkan yel-yel Kami “NGAWI RAMAH!!!” berkali kali tak ingin kalah pendaki lain pun ikut menunjukkan yel-yel mereka, akhirnya pun seakan saling berbalas membuat suasana menjadi sangat akrab meskipun banyak dari kami yang belum saling mengenal satu sama lain. Di perjalanan ini kami serasa tak patah semangat meskipun terkadang banyak rintangan yang harus kami hadapi. Tak jarang Kami pun juga meraskan lelah dan dingin, seketika itu Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Tak lama kami melihat beberapa orang turun, mereka seperti membawa obor untuk penerangan namun ternyata mereka hanya membawa kayu yang pada ujungnya diikatkan sarung tangan mereka dengan sedikit bahan bakar mereka menyulutkannya sehingga terlihat seperti obor, mungkin terlihat aneh tapi ini benar-benar unik. Heheh
Penjual Makanan
            Waktu menunjukan pukul 21.00 WIB kami melanjutkan perjalanan sampai di pos 3 sempat kami terhenti sejenak tercengang karena ada beberapa orang yang mebawa bawaan berat setelah saya bertanya, ternyata mereka membawa bahan-bahan makanan seperti beras dan sebagainya, mereka ialah penjual makanan di puncak katanya. “nuwun sewu, buk. Jenengan napa mboten, sayah*?. Mbeto ngoteniku” aku bertanya sambil menunjuk bawaanya, “jane kesel le, nanging neg wis kulina yo rasane biasa” jawab Ibuk penjual makanan tadi. Mereka sangat hebat, aku kagum dan seakan hampir tak percaya ternyata kehidupanku begitu terlihat berbeda ketika ku bandingkan dengan mereka yang hidup setiap harinya dijalani penuh dengan kerja keras demi mendapat sesuap nasi. Terlintas sejenak di benakku, teringat akan orangtuaku di rumah, betapa bersyukurnya kami dapat hidup dengan serba mudah dan berkecukupan berbeda jauh dengan mereka yang menggantungkan hidupnya berjualan di Gunung Lawu. Alhamdullilah ku ucapkan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lawu
            Cahaya matahari mulai terlihat dari ufuk timur, Kami pun mulai bersemangat lagi menuju puncak Gunung Lawu. Tinggal beberapa tanjakan lagi kami sampai pada Puncak. Sebelum sampai Puncak tak lupa kami berfoto-foto karena di sekitar sini sinar matahari nampak indah menyinari beberapa pepohonan dan juga bunga-bunga edelwais terlihat bermekaran dimana-mana. Subhanallah, betapa Kuasanya Tuhan menciptakan alam seisinya ini begitu indah.  Kami tak ingin berlama-lama di sini akhirnya pun meneruskan perjalanan. Sebelum sampai di puncak aku berhenti sejenak dan melihat di sisi kiri saya. 
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu








Lawu
goa Lawu
Terlihat di sana agak jauh terdapat Gua. Gua tersebut tidak terlihat begitu jelas namun sempat saya mengambil gambarnya, nampak sebuah lubang cukup besar terdapat di sela tebing yang berdiri tegak. Mesikpun ada jalan setapak menuju gua tersebut namun Kami tidak hendak menuju kesana karana entah mengapa agak terasa takut. Mungkin karena tempatnya misterius dan jalanya lumayan jauh disilain pun kami harus segera melanjutkan perjalanan agar nanti tidak terlalu sore dalam perjalanan pulang. Setelah beberapa menit kami berjalan sampailah pada salah satu situs di Gunung Lawu yang konon dikeramatkan oleh banyak orang, yaitu situs Sendang Derajat .
            
Sendang Derajat adalah sebuah sumber mata air  yang terdapat di dekat puncak
sendang derajat Lawu
 gunung lawu. Situs ini merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh para pendaki. Di dekat sendang ini terdapat makam seseorang yang dianggap keramat oleh para pendaki dan sering dijadikan tempat mencari Wangsit* kata orang jawa. Di sendang derajat terdapat sumber air  jernih yang konon jika kita meminumnya sambil berdoa, permintaan dan doa tersebut akan dikabulkan. Mungkin karena di tempat ini masih suci dan hanya orang-orang yang tertentu yang bisa sampai pada tempat ini. Sendang derajat ini diambil dari kata Sendang yang berarti mata air, dan Derajat yang artinya pangkat atau derajat, yang diharapkan orang yang minum dan berdo di sini dapat menjadi seorang yang berpangkat tinggi dan derajatnya tinggi di mata Tuhan. Sayangnya sumber air di sendang tersebut pada saat itu sedang kering malah hanya ada bunga-bunga dan dupa. Selain Sendang dan makam, di tempat ini juga terdapat warung makan yang ramai pada hari-hari di bulan suro karena banyak pendaki Gunung Lawu pada bulan Suro. Warung makan ini terlihat sederhana namun banyak pengunjungnya dari yang hanya berkamp maupun yang hanya beristirahat sejenak. Menu yang disajikan pun cukup lengkap yaitu nasi pecel minum-minuman hangat serta beberapa camilan jajan. Serasa warung pada umumnya namun yang ini terdapat di dekat Puncak Lawu.
Lawu
Lawu
            Pukul 07.00 kami melanjutkan perjalanan lagi, menuju puncak. Tak beberapa lama berjalan salah satu teman kami memutuskan untuk beristirahat dan sarapan pagi sebentar. Kami lalu berhenti di dekat makam yang lain di dekat puncak lalu mengeluarkan perbekalan kami. Dengan bantuan kayu dan paraffin seadanya kami memasak air yang pertama kami jadikan minuman hangat dengan memberinya serbuk sachet ANGET SARI+SPONTAN, menurut salah satu teman kami (Devid) dia berkata “ Rasane seperti Katul*, eh tapi enak juga” sambil ketawa. Tak lupa kami juga memasak mi kuah, mungkin tidak terlalu banyak tapi cukup buat kami semua. Sambil beristirahat kami makan-makan, setelah makan beberapa teman kami memutuskan untuk beristirhat, ternyata dia sudah pernah beberpa kali pergi ke puncak sehingga dia tidak mengikuti kami dan menunggu di tempat tersebut, yang lainnya pun meneruskan perjalanan ke puncak.
KIKI
            Aku, Maulana, dan Mas Yusak melanjutkan perjalanan menuju puncak, sebenarnya jalan menuju puncak sudah dekat namun dengan rasa ingin tau aku mengjak mereka berkeliling dahulu melihat situs-situs di dekat sebelum sampai puncak. Yang pertama kami berhenti di sebuah rumah sederhanya. Di depan rumah tersebut terdapat tulisan KIKI, setelah masuk pada teras rumah tersebut di sana ada seorang yang keluar dan saya sempat bertanya-tanya insformasi. Ternyata rumah itu milik bos Buku KIKI dan di tempat itu akan diadakan sebuah acara namun saya tidak menanyakannya, yang jelas bosnya akan datang hari ini katanya.
m
Mbok Yem
            Perjalanan lalu kami lanjutkan menuju puncak dan lagi-lagi kami terhenti sejenak, kami berhenti pada sebuah warung makan. Warung makan ini berbeda dengan yang sebelumnya ini merupakan yang paling melegenda kata banyak orang. Ini Warung Mbok yem sempat juga masuk TV kata temanku Devid. Karena warung ini telah berdiri sejak lama sampai-sampai hampir setiap pendaki pasti tak mau ketinggalan mampir di warung ini. Namun sayang kami tak bisa berlama-lama di sini. Sebenarnya kami ingin bertemu dengan pemilik warung atau Mbok Yem sendiri tetapi Beliau masih kelihatan sibuk dengan pelanggan-pelanggannya akhirnya kami lanjutkan perjalanan lagi menuju puncak.
Lawu
            Sebenarnya saya sendiri sudah yang kedua kali ini pergi ke puncak lawu, namun pada pendakian pertama dengan keenam teman saya (Wirawan, Ucup, Rohman, Bayu, Taufik, Andrey, dan saya sendiri) ini tidak begitu memuaskan bagi saya. Pasalnya, kami hanya melakukan pendakian sampai puncaknya saja tanpa berkunjung ke situs-situs penting yang ada di sekitar puncak. Selain itu dokumentasi pada saat itu terjadi trouble atau bermasalah karena setelah sampai di rumah data-data gambar yang telah kami ambil semua tidak bisa dibuka mungkin filenya rusak. Sehingga dengan pengalaman tersebut saya ingin kembali lagi ke tempat ini dengan harapan mampu mendokumentasikan perjaanan kami dengan sebaik baiknya. Puncak telah di depan mata, kedua teman saya pun tak sabar untuk melihat dan mengambil gambar di sana. Tetapi langkah mereka masih saja ku belokkan meskipun agak tidak setuju dengan saya akhirnya mereka ikut juga. Tempat selanjutnya yang kami singgahi adalah sebuah rumah kosong, saya tidak tahu banyak tentang tempat tersebut mungkin tempat itu hanya sebuah rumah peristirahatan seseorang saja, tetapi Nampak cukup besar. Sayangnya temanku tidak begitu tertarik akhirnya kami tinggalkan begitu saja.
Hargo Dalem
            Waktu menunjukan sekitar pukul 09.00 WIB, tak terasa sudah lama kami berkeliling. Padahal kami tadi telah berjanji akan kumpul lagi ditempat yang telah dijanjikan teman-teman yang lain pukul 11.00 WIB tepat, tak banyak cakap kami lanjutkan ke situs selanjutnya yaitu Hargo Dalem. Tempat ini banyak disinggahi para pendaki untuk ritual atau sekedar ziarah, untuk kami sendiri pada saat itu terlihat sedang diadakan sebuah ritual penyembelihan kambing. Terlihat banyak orang berpakaian hitan-hitam yang berlalu-lalang di tempat ini, dengan disusul aroma-aroma yang sangat menyengat dari wangi-wangian bunga, dupa sampai kemenyan yang di bakar. Nampak tempat ini merupakan tempat yang suci dan dikeramatkan oleh beberapa orang.
Pasar Gaib Lawu
Pasar Gaib
            Setelah dari Hargo Dalem kami melajutkan lagi ke situs yang terkhir kami kunjungi sebelum menuju puncak lawu. Situs ini adalah Pasar Dieng     atau sering disebut pasar gaib, ada juga yang menyebutnya pasar setan. Di tempat ini sepintas dari kejauhan terlihat tak ada yang special namun setelah kami dekati banyak terjadi kejanggalan di sini. Salah satunya yaitu banyak batu-batu yang berceceran di mana mana bahkan tak jarang kami menemukan sebuah batu-batu yang disusun rapi menjulang ke atas, ada juga yang sampai terdapat batu tersangkut di atas ranting ranting pohon. Menurut mitos yang beredar tempat ini merupakan pasar atau tempat transaksi para makhluk gaib. Ada pula yang mempercayai apabila kita membawa daun beberapa lembar kemudian kita taruh di sana dan meminta sesuatu barang atau keinginan maka setelah kita sampai di rumah nanti akan mendapatkannya. Tetapi kenyataannya di tempat ini malah banyak uang berceceran baik uang kertas maupun uang logam. “kenapa ya?” Tanya saya dalam hati. Salah satu temanku hendak mengambil namun saya cegah dengan alasan uang tersebut kan bukan milik kita.
Lawu
          Akhirnya sampai puncak setelah puas dengan mengunjungi situs-situs di dekatnya. Tiba juga kami di tujuan utama dalam pendakian ini yaitu Puncak Gunung Lawu atau disebut juga Hargo Dumilah. Ditempat ini terdapat sebuah tugu yang tidak terlalu tinggi namun merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan puncak-puncak lainnya dalam gunung lawu. Di tugu tersebut bertuliskan 3265 Dpl, KIKI, serta terdapat logo baret merah kemungkinan lambang KOPASUS. Di tenpat ini banyak para pendaki mengambil gambar maupun merekamnya dalam bentuk dokumentasi film, namun ada juga yang hanya sekedar bersenbahyang dengan membawa dupa dan kembang serta sajen*. Kami pun tanpa banyak basa basi langsung ambil gambar di sini meskipun objek tugunya ramai sehinggan kami harus rela mengantri dengan yang lainnya yang juga ingin mengambil gambar dengan background Puncak lawu. Setelah beberapa menit menuggu akhurnya kami dapat juga kesempatan mengambil gambar di Puncak Gunung lawu. Tak terasa waktu berjalan begitu ceoat, jam telah menunjukan pukul 10.30 WIB. Kami harus segera kembali menuju tempat perjanjian yang telah ditentukan tadi. Akhirnya pun kami bergegas meniggalkan puncak dan menuju tempat yang telah ditunggu teman-teman kami yang lain.
cemoro kandang
cemoro kandang
           Tepat hampir pukul 11.00 WIB kami telah bertemu dengan teman-teman kami yang lainnya. Dengan istirahat sebentar, akhirnya kami melanjutkan perjalanan turun menuju Cemoro Kandang. Perjalanan tak begitu sulit dengan lintasan-lintasan yang tak terlalu curam seperti pada jalur Ceomoro Sewu sebelumnya. Namun kali ini jarak yang ditempuh lebih jauh dari pada jalur Cemoro sewu. Bebrapa pos kami lewati, di perjalanan pulang ini saya mengalami sedikit kendala yaitu badan saya agak lemas dan kepala saya terasa pusing, mungkin  karena lapar. Akhirnya beberapa dari kami ada yang berpencar, ada yang memilih jalan yang datar tapi jauh ada juga yang memilih potong jalur atau disebut jalur Potong Compas. Sehingga yang tersisa menemaniku dalam perjalanan menuju pos selanjutnya yaitu pos 2 (taman sari atas) hanya dua orang yaitu Devid Yokki dan Maulana Arga. Dengan langkah yang tidak telalu cepat akhirnya kami sampai juga pada pos 2 (taman sari atas) di sini nampak beberapa pohon hangus seperti habis terkena kebakaran hutan, jadi terkesan Gothic kata salah satu temanku. Kami berhenti sejenak untuk mengatur nafas karena di jalur-jalur menuju pos 2 (taman sari atas) ini sering tercium bau dari Belerang atau Sulfur. Dan ternyata tepat di samping timur pos ini terdapat kawah yang mengeluarkan asap putih dan tercium bau belerang yang sangat menyengat seperti bau Kentut :D , rasa capek agak berkurag setelah istirahat sebentar tadi, kami memutuskan untuk lanjut menuju pos 1 (taman sari bawah). Setelah perjalanan sekitar satu jam kami tiba di pos 1 (taman sari bawah). Kami tidak begitu beruntung karena pada saat itu tiba-tiba hujan turun sangat deras akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sejenak dan melaksanakan sholat Ashar.
cemoro kandang
Setelah hujan mereda, kabut pun mulai nampak pekat sehingga mengurangi jarak pandang kami. Dengan hati-hati kami berjalan menuju Pos Cemoro Kandang, meskipun kabut yang pekat serta jalan yang licin kami tetap takkan menyerah dan ingin segera pulang. Sempat beberapa kali kami terpeleset, di tengah perjalanan kami bertemu dengan seorang bapak-bapak sekitar umur 40 tahun. Dia meminta kami untuk menemani perjalanannya sampai pos Cemoro Kandang. Sekitar satu jam berjalan dari pos 1 (taman sari bawah) akhirnya sampai juga kami  di Comoro Kandang. Tanpa istirahat kami langsung melewatinya begitu saja dan langsung turun ke jalan raya menuju Cemoro Sewu yang tidak terlalu jauh dari situ. Setelah sampai di Cemoro Sewu Kami langsung menuju penitipan Motor kami yang tidak jauh dari situ. Meskipun keadaan masih agak gerimis dan berkabut kami memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing, Itulah sedikit cerita Semasa Muda KAMI yang bersekolah di SMA N 1 Ngawi, dan kami banyak berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam melakukan pendakian ini. Untuk Ibu (TRI HERNANI) dan Bapak saya (PUGUH SUSILO UTOMO) saya berterimakasih atas restu yang diberikan. Tak lupa Kepada rekan (DEVID YOKKI dan MULANA ARGA RIDHO) yang setia menemani saya dalam perjalanan ini. _14 Nov 2012_.GCU
Foto terkait:
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
tumbuhan aneh Lawu
Lawu
Lawu
Tumbuhan aneh Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Lawu
Cemoro kandang
           *Sayah=capek  *Sajen=sesaji/persembahan
Terima Kasih :*